Home » » Cantik-cantik Serigala

Cantik-cantik Serigala

Written By Amoe Hirata on Selasa, 03 Juni 2014 | 18.42


            Supaya para pembaca sekalian tidak salah paham dalam memaknai dan memahami judul di atas, maka sebelumnya saya ingatkan kepada para pembaca yang budiman bahwa: judul di atas sama sekali tidak ada kaitannya dengan  sinetron yang lagi ngetrand  di SCTV ‘ Ganteng-ganteng Serigala’ yang dimainkan oleh Kevin Julio, Jessica Mila, Ricky Harun, Aliando Syarief, Dicky Muhammad Prasetya, Dahlia Poland, dan Michelle Joan, produksi Amanah Surga Productions. Judul di atas juga bukan bermakna: perempuan cantik yang bisa berubah bentuk menjadi serigala. Tidak, sama sekali tidak. Kata ‘serigala’ di sini lebih bermakna konotatif. Ada peribahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatakan, ‘Serigala berbulu domba’ artinya: orang yang kelihatannya bodoh dan penurut, tetapi sebenarnya kejam, jahat dan curang. Atau peribahasa lain, ‘Serigala dengan anggur’ yang berarti: sikap seseorang yang mencela sesuatu yang sangat diingininya dan berusaha memperolehnya, tetapi gagal. Jadi maksud judul di atas ingin mengisahkan tentang kisah nyata berkaitan dengan perempuan cantik yang mempunyai sikap dan perilaku yang sangat kontras dengan penampilan fisiknya. Dengan kata lain bisa dikatakan sebagai perempuan yang cantik secara fisik tapi tak memiliki hati yang baik; keindahan paras wajah tak berbanding lurus dengan keindahan sikap dan perilaku.
            Ada seorang sahabatku yang bernama Muhammad Bratasena(bukan nama sebenarnya: mengingat menjagia privasi). Kisah ini dimulai ketika dia masih manjadi mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jawa Timur. Karakter dari sahabatku ini ialah: pendiam, pemalu, tak suka keramaian, suka menyendiri, dan cendrung introvert. Secara umum sahabatku ini bisa dikategorikan sebagai mahasiswa yang baik. Sebagai cowok, dia tak pernah merasakan yang namanya cinta. Kosa kata ‘cinta’ hanya ia temui di novel-novel atau kisah-kisah drama percintaan yang biasa orang tonton di tv. Ketika ia sudah menginjak semester keempat, ada sosok mahasiswi yang begitu memesona, sehingga hatinya berdesir dihembus cinta. Nama mahasiswi itu adalah Senja Purnama Berlian (bukan nama sebenarnya: red). Gadis yang berparas cantik, smart(pandai), berambut ikal, berkulit kuning langsat, berlesung pipi, tinggi semampai, dan aktif di organisasi kampus. Sudah barang tentu, gadis seperti itu akan menjadi idaman mahasiswa di kampus. Berlian adalah ‘bunga kampus’ yang mampu menyihir setiap hati lelaki normal yang memandanginya. Awalnya Bratasena cuek saja ketika diberitahu mengenai gadis pujaan di kampusnya. Tapi lama-lama hatinya juga terbius oleh pesonanya. Setiap kali berpapasan dengan Berlian, jantungnya selalu berdegup kencang.
            Meski hati berdesir keras, sikap Bratasena masih bisa dikondisikan. Ia masih bisa menguasai dirinya. Setiap kali berjumpa dengan Berlian, ia selalu cuek dan membuang muka, seolah sama sekali tak tertarik dengan pesona kecantikannya. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, rupanya Berlian penasaran dengan sosok mahasiswa yang unik yang tak pernah ia jumpai di kampus. Bagaimana tidak, biasanya setiap mahasiswa yang melihatnya pasti akan terpana melihatnya, lha si Bratasena malah bersikap dingin saja, seakan-akan menunjukkan bahwa Berlian tak ubahnya seperti mahasiswi pada umumnya. Rasa penasaran itu membuatnya mencari berita tentang Muhammad Bratasena, yang terkenal pendiam di kampus. Setelah beberapa hari mencari informasi, akhirnya dia mendapatkannya. Sebagai seorang gadis –setelah mengetahui profil Bratasena- ia merasa kagum dan tertantang untuk menaklukkan hati Bratasena. Di sisi lain, hubungan cinta yang ia jalin dengan mahasiswa kaya anak pejabat yang bernama Bayu Surya Kalingga, semakin tak harmonis sehingga semakin mengukuhkan niatnya untuk menaklukkan hati Bratasena. Apalagi meski Bratasena tak sekaya Bayu, tapi secara sikap dan perilaku sangat jauh dari Bayu. Bratasena ganteng, pendiam, santun, dan sangat romantis terhadap perempuan meskipun kurang tegas.
            Segala cara ia lakukan. Berlian berusaha menjaga sikap dan tingkahlakunya. Sekarang ia lebih anggun, santun dan peduli sosial. Tak hanya itu, ia sekarang juga memakai busana muslim. Lambat laun, perubahan-perubahan itu akhirnya diketahui oleh Bratasena. Ketika beberapa bulan yang lalu ia sebenarnya sudah terpesona dengan kecantikan Berlian, sekarang ketika Berlian sudah mengalami banyak perubahan, rasa takjub semakin tak terbendung. Benih-benih cinta semakin tumbuh subur, hati berdegub tak beratur. Ingin rasanya mengukapkan cinta, tapi rasa malu begitu menguasai jiwa. Belum pernah ia mengalami rasa sedalam ini. Langkahnya antara maju dan mundur, ragu. Mimik wajahnya tak sedingin dulu. Sebagai mahasiswi yang sangat berpengalaman masalah cinta, Berlian sangat tahu aura seorang cowok yang lagi jatuh cinta. Akhirnya kesempatan emas itu tak ia sia-siakan. Selepas pulang dari kampus, tepatnya habis Ashar, ketika Bratasena mau pulang mengendarai motornya, dari kejauhan Berlian memanggilnya. Awalnya Bratasena tak percaya kalau Berlian memanggilnya, tapi setelah ia menoleh kearah belakang ternyata tidak ada siapa-siapa. Baru ia yakin kalau Berlian memanggil namanya. Hatinya sontak berdegup kencang. "Bratasena, maaf sebelumnya aku mau memberitahu kamu sesuatu lewat kertas ini. Tapi kamu harus janji jangan dibuka kecuali ketika kamu sudah sampai rumah” sapa Berlian setelah mengucapkan salam. Belum sempat Bratasena menjawab, Berlian keburu lari menuju ke gerombalan teman-temannya yang akan pulang. Akhirnya dia pu pulang dengan dihinggapi penasaran.
*********
            “Teman-teman aku tadi sudah ngasih tahu Bratasena melalui tulisan yang aku buat semalam” ucap Berlian. “Yang benar An? Masak pemuda yang super cuek itu mau sama kamu. Kamu sendiri dulu `kan pernah cerita kalau dia itu termasuk pemuda alim dan ga gampang terpesona oleh cewek secantik apapun. Jangan-jangan kamu beberapa minggu ini berubah hanya untuk mendapatkan dia? Lalu mau kamu kemanakan si Bayu? Benar sih, baya rada kasar sama kamu, tapi `kan dia sangat sayang sama kamu?” tanya Artanti Kumala Sari padanya. “Denger ya Sar, hubunganku sama Bayu udah putus hari minggu kemarin. Lama-lama aku capek menjalani hubungan dengan dia. Benar sih dia sangat kaya dan memenuhi kebutuhanku, tapi kamu tahu sendiri kan dia sangat kasar dan tak romantis sama wanita. Untuk yang ini sebenarnya aku tak sepenuhnya yakin Bratasena akan menjadi sosok cowok yang menentramkan dan menyenangkan hatiku, tapi kok aku sangat ingin mencobanya dulu. `Kan lumayan kalau nanti pada akhirnya cocok. Kalau nanti ga cocok ya kita putus, dan gadis secantik aku pasti masih banyak yang mengantri. So, jangan khawatir say, temanmu ini pasti baik-baik saja” jawab Berlian. “Kita lihat saja, berapa lama Berlian akan bertahan dengan anak alim itu, menurut perkiraanku sih ga sampai satu bulan” ucap Shofia meragukan. “Ih Shofi, jangan meragukan gitu deh kamu, masak teman secantik ini tak mampu mempertahankan hubungan, tapi seperti kataku tadi, kalau misalnya pada akhirnya kita ga cocok ya putus aja, mencari yang lain” ungkap Berlian meyakinkan. “Oke, kita lahat saja nanti” seru Delima Ayu Rismawati. Ketiga teman itu akhirnya berpisah di gerbang kampus dan pamit menuju rumah masing-masing.
**********
            Selepas Shalat Isya` dibacalah tulisan di kertas yang diberikan Berlian kepada Bratasena. Isinya sebagai berikut: “Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…..Teruntuk Bratasena yang aku hormati. Sebenarnya tak banyak yang ingin aku sampaikan kepadamu. Sebagai seorang wanita, sebenarnya aku sangat malu mengakuinya. Tapi demi kebaikan bersama, apa salahnya kalau aku menyatakannya. Aku tahu kamu bukan tipe yang gampang kagum dengan perempuan secantik apapun. Tapi mudah-mudahan ini adalah jembatan yang mampu membimbing rasa yang terkandung dalam hatiku menuju hatimu. Jujur, pertama kali aku melihatmu, aku sangat kagum dan heran. Biasanya para cowok selalu terpesona dengan kecantikanku, tapi anehnya kamu tidak. Kamu juga baik dan alim. Aku ingin kau menjadi imamku. Melihatmu, hatiku merasa teduh; memandangmu hatiku merasa dingin; memperhatikanmu, hati terasa tentram. Maafkan aku, jika sebagai perempuan lebih dahulu menyatakan cinta. Namun, aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan, lebih baik aku gagal setelah berusaha, daripada sukses tanpa usaha. Intinya: bisakah aku berharap lebih padamu? Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Nb: Jawaban Iya atau Tidak segera kirim ke nomor ini ya: 081765412654”. Setelah membaca surat dari Berlian, hati Bratasena semakin bergejolak. Gejolak yang ia rasakan bukan gejolak yang menyengsarakan, tapi yang ia rasakan adalah gejolak cinta yang semikin bergejolak semakin enak dan menyerta kerinduan. Dengan mempertimbangkan segala sisi akhirnya Bratasena mengirim SMS ke Berlian: “Wa`alaikumussalam. Aku penuhi harapanmu. Semoga Tuhan menautkan hati kita hingga akhirat. Aku memang manusia biasa, tapi dengan cinta dan iktikad baik, aku harap kamu menjadi wanita yang paling bahagia menjadi ratu yang bersemayam dalam singgasana hatiku. Uhibbuki fillah(aku mencintaimu karena Allah) Wasaalam. Setelah mendapat jawaban itu, Berlian teriak kegirangan, ‘Yes, akhirnya keinginanku terpenuhi’. Ia membelas balik: “Iya mas, semoga kamu menjadi imamku hingga di akhirat J”.
**********
            Terjalinlah hubungan antara Bratasena dan Berlian. Bratasena sangat menikmati dan mensyukuri hubungan ini. Baginya, Berlian adalah bidadari yang dikirim Tuhan untuk mengisi ruang hatinya. Ia merasa lengkap dengan cinta Berlian. Beberapa hari ia berhubungan, akhrinya setelah menjelang akhir bulan, hubungan keduanya ditimpa prahara -apa yang diprediksi Shofiah nantinya benar-benar terjadi-. Apa yang dirasakan Berlian tak seperti yang diharapkan. Ia merasa terbatasi oleh cinta yang dia istilahkan dengan ‘cinta malaikat’. Ia merasa terkukung dengan cinta yang sangat dibatasi oleh aturan-aturan agama. Ditambah lagi, sebagai cowok si Bratasena memang baik tapi terkesan kurang tegas. Ia merasa ga cocok dengan Bratasena, karena karakter Bratasena itu mudah dikendalikan cewek, tapi ga bisa mengendalikan cewek. Pada waktu yang sama, ia kangen dengan sosok  Bayu –yang meski kasar- tapi sangan perhatian dan selalu mencukupi kebutuhannya secara materi. Benih-benih keretakan pun semaki diperparah ketika Bratasena mengetahui kalau Berlian berhubungan dengan Bayu. Cinta yang beberapa minggu terjalin, kini mulai rapuh. Yang lebih menyakitkan ialah, tanpa alasan yang jelas, melalui HP, Berlian memutuskan hubungan secara sepihak dengan mengucapkan: “Assalamu`alaikum…maaf sebelumnya mas, lebih baik kita akhiri saja hubungan kita. Kau terlalu baik untukku. Semoga kamu mendapat perempuan yang lebih baik dariku”. Hati Bratasena terasa hancur. Ia merasa ditipu oleh gadis yang memesona hatinya. Kecantikannya hanya bagai fatamorgana yang mampu dipandang tapi tak akan terpegang; yang hanya mampu dilihat, tapi tak akan mampu didapat. Belum pernah ia merasakan cinta, tetapi sekali merasakannya ia ditimpa prahara. Ia sedih bukan main, baru kali ini ia menjumpai perempuan PHP(Pemberi Harapan Palsu). Pengalaman ini memberikannya pelajaran penting yang ia torehkan dalam bait-bait puisi:
Jika sekadar cantik
Membuatmu tertarik
Maka jangan menyesal
Jika nanti ditinggal

Jika cantik tak beriring setia
Maka cantik-cantik serigala
Jika cantik tak beriring cinta
Maka cantik-cantik serigala
Camplong Selasa, 03 Juni 2014/18:28.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan