إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونستهديه، ونعوذ
بالله تعالى من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل
فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده
ورسوله، اللهم صل وسلم وزد وبارك عليه، وعلى آله وأصحابه وأحبابه وأتباعه، وعلى كل
من اهتدى بهديه، واستن بسنته، واقتفى أثره إلى يوم الدين، أما بعد.
Jama`ah sekalian yang dirahmati Allah!
Pada kesempatan
kali ini saya akan menyampaikan apa yang pernah disabdakan Rasulullah saw. pada
waktu haji wadaa` tepatnya pada tanggal 25 Dzulqa`dah tahun sepuluh hijriah/631
masehi. Ketika itu, dengan khusyu` dan khidmad Rasulullah memberikan nasehat
dan petuahnya. Salah satunya ialah hadits yang akan saya bawakan pada
kesempatan kali ini.
Ketika itu nabi bersabda:
عَنْ فَضَالَةَ بن عُبَيْدٍ، قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ:"أَلا
أُخْبِرُكُمْ بِالْمُؤْمِنِ؟ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ،
وَالْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْنَّاسُ مِنْ
لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ، وَالْمُهَاجِرُ
مَنْ هَجَرَ الْخَطَايَا وَالذُّنُوبَ".(رواه أحمد و الطبراني و البزار وعبد
بن حميد وابن ماجه وابن حبان وابن المبارك).
Bersumber dari Fudhaalah bin `Ubaid, Ia
berkata: Rasulullah saw bersabda pada waktu haji wadaa`,
“Perhatikanlah!(maukah)kuberitahukan pada kalian siapa sebenarnya (orang)
mukmin itu? (mukmin ialah)orang yang manusia lain merasa aman terhadapnya atas
harta dan jiwa mereka, dan muslim ialah orang yang manusia lain selamat
dari(kejahatan) lisan dan tanganya, dan mujaahid ialah orang yang berjuang
sekuat tenaga dalam keta`atan pada Allah, dan muhaajir(orang yang berhijrah)
ialah orang yang meninggalkan/menghijrahi kesalahan dan dosa”(H.r.
Ahmad, Thabrani, al-Bazzaar, `Abd bin Humaid, ibnu Maajah, ibnu Hibban dan ibnu
al-Mubaarak).
Ja`maah sekalian yang berbagaia.
Pada hadits
tersebut Rasulullah memberitahukan makna mu`min, muslim, mujaahid dan muhaajir
bukan seperti makna biasanya. Ciri-ciri yang disampaikan Rasulullah itu erat
kaitanya dengan hal yang mungkin sering dilalaikan oleh manusia dan mungkin
belum terpikirkan sebelumnya.
Kita
lihat pertama tentang siapa sebenarnya mu`min:
Rasul memberikan
kriteria berikut: Yaitu orang yang menciptakan dan menegakkan keamanan sehingga
orang disekelilingnya merasa nyaman dan aman terhadap jiwa dan harta yang
mereka miliki. Kata kuncinya ialah seorang mu`min ialah yang mampu menciptakan
situasi dan kondisi aman baik pada diri dan lingkunganya. Ini berarti bahwa
seorang mu`min sejati bukan hanya yang mampu menjaga hubungan baik dengan Allah
saja lebih dari itu ia juga harus pandai menjaga hubungan dengan yang lainya
dengan terciptanya rasa aman dan tentram pada masyarakat.
Selanjutnya
yang kedua ialah muslim:
Siapakah sebenarnya
muslim? Beliau menjelaskan dengan begitu singkat dan padat yaitu: Orang yang
mampu menciptakan keselamatan kesejahteraan bagi orang lain sehingga orang
tidak pernah tersakiti oleh ucapan dan dan tanganya. Dia tidak menyakiti orang
lain baik dengan ucapan maupun tanganya. Yang terpancar darinya selalu
keselamatan dan kesejahteraan. Kata kuncinya, muslim adalah yang bisa
menciptakan keselamatan bagi sesamanya. Sekali lagi, Rasulullah menggambarkan
bahwa muslim tak hanya baik secara spritual tapi dia juga baik secara sosial
dengan tidak menciderai orang lain.
Kemudian
yang ketiga ialah mujaahid:
Sebenarnya,
siapakah mujahid itu? Beliau menandaskan bahwa mujahid ialah orang yang
bersungguh-sungguh sekuat tenaga dalam mengupayakan keta`atan pada Allah. Kata
kuncinya ialah keta`atan. Selama itu dalam ranah keta`atan maka disitu ada
ladang untuk berjihad. Ini bukan berarti menafikan jihad bermakna umum berupa
memerangi orang kafir. Karena itu ada ranahnya dan syarat-syaratnya tersendiri.
Ini hanya ingin menyampaikan pesan bahwa yang nama jihad itu tak hanya bermakna
memerangi orang kafir tapi memiliki makna yang lebih luas. Sehingga tidak ada
alasan lagi untuk tidak berjihad. Intinya selama anda berjuang untuk keta`atan
pada Allah maka anda disebut mujaahid.
Lalu
yang keempat ialah Muhaajir:
Sesungguhnya
siapa gerangan yang dinamakan muhaajir(orang-orang yang hijrah) padahal
Rasulullah bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ هِجْرَةَ
بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ ، وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا)رواه
البخاري ومسلم و غيرهما).
“Bersumber dari ibnu Abbas R.a. Ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada hijrah setelah fathul Makkah, melainkan
jihaad dab niat, dan apabila kamu diminta untuk berlari(berjuang/berjihad) maka
turut sertalah”(H.r. Bukhari, Muslim dan yang lainya).
Maka di sini Rasulullah menegaskan bahwa memang hijrah dari negeri muslim ke
negeri kafir sudah tidak ada, tetapi hijrah dengan makna yg lebih luas masih
ada contohnya hijrah dari perbuatan dosa/makshiyat menuju keta`atan dan taubat.
Kuncinya hijrah dari perbuatan yg dilarang dan dibenci Allah menuju perbuatan
yang diperintahkan dan disukainya.
By: Amoe Hirata
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !