Home » » Muslim, Mukmin, Mujahid, dan Muhajir

Muslim, Mukmin, Mujahid, dan Muhajir

Written By Amoe Hirata on Selasa, 03 Juni 2014 | 23.48


إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونستهديه، ونعوذ بالله تعالى من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وزد وبارك عليه، وعلى آله وأصحابه وأحبابه وأتباعه، وعلى كل من اهتدى بهديه، واستن بسنته، واقتفى أثره إلى يوم الدين، أما بعد.

Jama`ah sekalian yang dirahmati Allah!
           
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan apa yang pernah disabdakan Rasulullah saw. pada waktu haji wadaa` tepatnya pada tanggal 25 Dzulqa`dah tahun sepuluh hijriah/631 masehi. Ketika itu, dengan khusyu` dan khidmad Rasulullah memberikan nasehat dan petuahnya. Salah satunya ialah hadits yang akan saya bawakan pada kesempatan kali ini.

Ketika itu nabi bersabda:

عَنْ فَضَالَةَ بن عُبَيْدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ:"أَلا أُخْبِرُكُمْ بِالْمُؤْمِنِ؟ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ، وَالْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْنَّاسُ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ الْخَطَايَا وَالذُّنُوبَ".(رواه أحمد و الطبراني و البزار وعبد بن حميد وابن ماجه وابن حبان وابن المبارك).

Bersumber dari Fudhaalah bin `Ubaid, Ia berkata: Rasulullah saw bersabda pada waktu haji wadaa`, “Perhatikanlah!(maukah)kuberitahukan pada kalian siapa sebenarnya (orang) mukmin itu? (mukmin ialah)orang yang manusia lain merasa aman terhadapnya atas harta dan jiwa mereka, dan muslim ialah orang yang manusia lain selamat dari(kejahatan) lisan dan tanganya, dan mujaahid ialah orang yang berjuang sekuat tenaga dalam keta`atan pada Allah, dan muhaajir(orang yang berhijrah) ialah orang yang meninggalkan/menghijrahi kesalahan dan dosa”(H.r. Ahmad, Thabrani, al-Bazzaar, `Abd bin Humaid, ibnu Maajah, ibnu Hibban dan ibnu al-Mubaarak).

Ja`maah sekalian yang berbagaia.

Pada hadits tersebut Rasulullah memberitahukan makna mu`min, muslim, mujaahid dan muhaajir bukan seperti makna biasanya. Ciri-ciri yang disampaikan Rasulullah itu erat kaitanya dengan hal yang mungkin sering dilalaikan oleh manusia dan mungkin belum terpikirkan sebelumnya.

Kita lihat pertama tentang siapa sebenarnya mu`min:
Rasul memberikan kriteria berikut: Yaitu orang yang menciptakan dan menegakkan keamanan sehingga orang disekelilingnya merasa nyaman dan aman terhadap jiwa dan harta yang mereka miliki. Kata kuncinya ialah seorang mu`min ialah yang mampu menciptakan situasi dan kondisi aman baik pada diri dan lingkunganya. Ini berarti bahwa seorang mu`min sejati bukan hanya yang mampu menjaga hubungan baik dengan Allah saja lebih dari itu ia juga harus pandai menjaga hubungan dengan yang lainya dengan terciptanya rasa aman dan tentram pada masyarakat.


Selanjutnya yang kedua ialah muslim:
Siapakah sebenarnya muslim? Beliau menjelaskan dengan begitu singkat dan padat yaitu: Orang yang mampu menciptakan keselamatan kesejahteraan bagi orang lain sehingga orang tidak pernah tersakiti oleh ucapan dan dan tanganya. Dia tidak menyakiti orang lain baik dengan ucapan maupun tanganya. Yang terpancar darinya selalu keselamatan dan kesejahteraan. Kata kuncinya, muslim adalah yang bisa menciptakan keselamatan bagi sesamanya. Sekali lagi, Rasulullah menggambarkan bahwa muslim tak hanya baik secara spritual tapi dia juga baik secara sosial dengan tidak menciderai orang lain.

Kemudian yang ketiga ialah mujaahid:
Sebenarnya, siapakah mujahid itu? Beliau menandaskan bahwa mujahid ialah orang yang bersungguh-sungguh sekuat tenaga dalam mengupayakan keta`atan pada Allah. Kata kuncinya ialah keta`atan. Selama itu dalam ranah keta`atan maka disitu ada ladang untuk berjihad. Ini bukan berarti menafikan jihad bermakna umum berupa memerangi orang kafir. Karena itu ada ranahnya dan syarat-syaratnya tersendiri. Ini hanya ingin menyampaikan pesan bahwa yang nama jihad itu tak hanya bermakna memerangi orang kafir tapi memiliki makna yang lebih luas. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak berjihad. Intinya selama anda berjuang untuk keta`atan pada Allah maka anda disebut mujaahid.

Lalu yang keempat ialah Muhaajir:
Sesungguhnya siapa gerangan yang dinamakan muhaajir(orang-orang yang hijrah) padahal Rasulullah bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ ، وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا)رواه البخاري ومسلم و غيرهما).
“Bersumber dari ibnu Abbas R.a. Ia berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada hijrah setelah fathul Makkah, melainkan jihaad dab niat, dan apabila kamu diminta untuk berlari(berjuang/berjihad) maka turut sertalah”(H.r. Bukhari, Muslim dan yang lainya). Maka di sini Rasulullah menegaskan bahwa memang hijrah dari negeri muslim ke negeri kafir sudah tidak ada, tetapi hijrah dengan makna yg lebih luas masih ada contohnya hijrah dari perbuatan dosa/makshiyat menuju keta`atan dan taubat. Kuncinya hijrah dari perbuatan yg dilarang dan dibenci Allah menuju perbuatan yang diperintahkan dan disukainya.
By: Amoe Hirata
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan