Home » » ‘Lebih Intim’ Bersama Al-Qur`an

‘Lebih Intim’ Bersama Al-Qur`an

Written By Amoe Hirata on Selasa, 03 Juni 2014 | 23.07


Oleh: Mahmud Budi Setiawan

PENGENALAN AL-QUR`AN:

Ketika penduduk dunia berada di ambang kehancuran, terombang-ambing dalam kegelapan, terperosok ke dalam jurang kemaksiatan,  terjerumus ke dalam nafsu angkara, Allah subhanahu wata`ala memilih manusia agung dan termulia untuk diamanahi menyampaikan risalah dari-Nya. Saat itu, kebaikan hampir tak bisa dijumpai dalam bentuk masal, kebaikan terpencar-pencar di mana-mana bahkan hampir tercerabut dari hati semua manusia. Karena itulah, kedatangan Muhammad di tengah-tengah mereka laksana air segar yang menghilangkan dahaga, laksana cahaya yang menyinari kegelapan, laksana hujan yang menyirami ketandusan jiwa. Beliau dibekali dengan Kitab Suci Abadi bernama Al-Qur`an.
Al-Qur`an turun bertepatan dengan bulan Ramadhan, ketika Rasulullah pertama kali menerima wahyu di gua Hira`. Ia turun secara berangsur-angsur selama 23 tahun sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Kehadirannya memenuhi harapan manusia menuju kehidupan yang dipenuhi petunjuk Allah. Setelah berabad-abad turun sebagai petunjuk manusia, para ulama` muslim mencoba mendefinisikannya sebagai: Kalam Allah yang diturunkan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril, diriwayatkan secara mutawatir, membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas. Sebagai nilai, Al-Qur`an akan abadi sepanjang masa. Bagaimana tidak, Allah sendiri yang menjamin pemeliharaannya. Siapa saja yang menjadikannya sebagai pedoman hidup maka akan berhasil meniti shirat mustaqim menuju kehidupan abadi di akhirat. Al-Qur`an terdiri dari 323670 huruf, 77439 kata, 60 hizb, 240 rubu`, 6236  ayat, 114 surat, dan 30 juz.

PESONA AL-QUR`AN:

Al-Qur`an memiliki pesona yang begitu dahsyat. Ketika pertama kali turun di Arab, banyak sekali yang terpesona dengan isinya. Andai saja kecongkakan dan kesombongan tidak menguasai hati, pasti mereka akan jatuh cinta dan langsung menerima petunjuknya. Jubair bin Muth`im ketika mendengar Nabi membaca Al-Qur`an ia berkomentar: hampir saja hatiku terbang. Walid bin Mughirah pemuka bani Makhzum mengomentari Al-Qur`an: “Demi Allah sesungguhnya Al-Qur’an itu mempunyai kesyahduan dan kelezatan yang nikmat serta keagungan. Yang paling bawahnya sejuk dan segar, sedang bahagian atasnya enak dan lezat. Sungguh tinggi sekali dan tiada tandingnya dan ia mengalahkan apa yang selainnya. Pasti bukan dari perkataan manusia”. Thufail bin Amru Ad-Dusi tak kuasa menyumbat telinganya ketika mendengar bacaan Al-Qur`an Nabi.
Usaid bin Khudair dan Sa`ad bin Mu`adz ketika mendengar bacaan Mush`ab bin `Umair langsung jatuh cinta pada Al-Qur`an. Ketika Utbah bin Rabi`ah dikirim untuk merunding Rasulullah, ia merasa takjub dengan Al-Qur`an setelah di akhir perundingan Rasul membaca Al-Qur`an. Para kafir Qurays hanyut terpesona ke dalam irama bacaan Rasul ketika shalat di samping ka`bah memcaca surat An-Najm. Ketika sudah sampai pada ayat sajadah(sujud) Nabipun sujud, secara tak sadar karena asyik dengan Al-Qur`an mereka juga ikut sujud berbarengan. Setelah sujud baru mereka mengingkarinya. Antara hati dan anggota tubuh tak bersesuaian. Abu Bakar adalah sahabat yang gampang menangis ketika membaca Al-Qur`an. Suatu ketika, ia shalat di mushalla samping rumahnya dengan suara nyaring sembari membaca Al-Qur`an, tanpa sadar ternya istri-istri kaum kafir Qurays beserta anak-anaknya mengerumuninya dari belakang karena terpesona dengan Al-Qur`an. Fudhail bin `Iyadh seorang penyamun, perampok taubat kerena Al-Qur`an.

KEUTAMAAN Al-QUR`AN:

1.    Yang belajar dan mengajarkannya mendapat kemuliaan menjadi orang terbaik.
2.    Pembacanya diibaratkan seperti buah jeruk dan kurma. Buah jeruk  semerbak baunya, rasanya enak. Buah kurma tak berbau, rasanya manis.
3.    Hasad yang dibolehkan ialah hasad pada orang yang diberi anugerah (memahami Al-Qur`an) kemudian dibaca siang dan malam ketika shalat.
4.    Yang mahir membaca Al-Qur`an mendapat kemuliaan bersama malaikat yang mulia Jibril. Yang tak lancar mendapat dua ganjaran.
5.    Bisa memberi syafa`at pada hari kiamat pada ahlinya.
6.    10 ayat awal dari surat Al-Kahfi bisa melindungi diri dari fitnah Dajjal.
7.    Al-Ikhlas setara dengan spertiga Al-Qur`an.
8.    Al-Qur`an bisa mengangkat dan menjatuhkan derajat suatu kaum.
9.    Yang berpegang teguh padanya tidak akan tersesat selamanya.
10. Setiap huruf dari Al-Qur`an dihitung satu ganjaran. Satu ganjaran dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat.

KEISTIMEWAAN AL-QUR`AN:

1.    Berasal dari Allah. Bisa dijamin orisinalitasnya, karena 100 % dari Allah ta`ala.
2.    Senantiasa terpelihara. Allah sendiri menjamin akan menjaganya[Al-Hijr: 9].
3.    Mu`jiz(menakjubkan). Mukjizat terbesar. Orang Arab yang pakar sya`ir tak mampu membuat seperti Al-Qur`an.
4.    Jelas dan mudah. Sesungguhnya Kami mudahkan Al-Qur`an untuk diingat siapakah yang mau mengambil peringatan[Al-Qamar: 17, 22, 32, 40].
5.    Kitab semua agama.
6.    Kitab seluruh zaman. Kitab yang abadi.
7.    Kitab seluruh manusia[Al-Baqarah: 185]. Al-Qur`an diturunkan pada bulan Ramadhan sebagai petunjuk untuk manusia.

BAHAYA MENINGGALKAN AL-QUR`AN:

1.    Hati menjadi keras.[Ar-Ra`du: 28].
2.    Dikuasai dan dikalahkan setan beserta pengikutnya.
3.    Tidak mendapat kemuliaan dan keutamaan Al-Qur`an.
4.    Tidak mendapat syafaat Al-Qur`an pada hari kiamat.
5.    Sunnah menjadi mati, bid`ah menjadi hidup.
6.    Hawa nafsu semakin meraja lela, ilmu semakin minim, kebodohan menyebar di mana-mana.

TIPS ‘LEBIH INTIM’ BERSAMA AL-QUR`AN:

Untuk menjalin hubungan intim, erat, dan akrab bersama Al-Qur`an ialah dengan menjalankan 8M:
Pertama        : Menyadari keagungan dan keindahannya. Tanpa menyadari keindahan dan keagungannya maka mustahil akan bisa lebih intim bersama Al-Qur`an.
Kedua            : Mengenali sejarahnya.  Pengetahuan terhadap sejarah Al-Qur`an akan menjadikan hubungan seseorang lebih intim dengannya.
Ketiga            : Membaca isinya. Membaca Al-Qur`an akan membuat hati menjadi tentram dan tenang. Ketentraman dan ketenangan merupakan efek dari keintiman.
Keempat       : Menyimak isinya. Mendengar dan menyimak Al-Qur`an akan menumbuhkan hubungan yang lebih erat, mesrah dan akrab.
Kelima           : Menguasai bahasanya. Dengan menguasai bahasa berarti telah memiliki kunci untuk membukat pintu keintiman bersama Al-Qur`an.
Keenam        : Memahami maksudnya. Setelah menguasai bahasanya, kita akan lebih mudah untuk memahami. Memahami Al-Qur`an akan membuat kita semakin erat dengan Al-Qur`an.
Ketuju            : Merenungi isinya. Merenungi berarti usaha untuk mengenal lebih dalam. Dengan merenunginya maka peluang untuk lebih intim semakin besar.
Kedelapan    : Mengamalkan isinya. Dengan mengamalkan isi Al-Qur`an hubungan kita bersamanya semakin baik dan intim.

Sumber Bacaan:
Riyaadhus Shalihin, Imam Nawawi. Kaifa nata`amal ma`al Qur`an, syaikh Qordhowi, sirah nabawiyah, Dr. Ragib As-Sirjani. Al-Fawaa`id, Imam ibnu Qoyyim.


Sumengko, 13 Juli 2013                      
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan