Jantung berdegup kencang, menyambut Ramadhan
datang. Jiwa berdesir halus, Ramadhan menyapa dengan tulus. Cinta yang
bertengger di relung hati, kini semerbak harum menembus nurani. Akal-pikir
menjadi tajam, hati-jiwa makin tentram. Apakah benih-benih cinta yang ditabur,
kan bertumbuh subur? Tumbuh berkembang, berjalin-kelindan, mengalun rindu, menghembus
lirih, melukis cinta-kasih dalam kanvas cakrawala yang tak bertepi. Ramadhan
sebentar lagi tiba, lukisan cinta semakin menemukan bentuknya. Biarlah pelangi
kerinduan, menggambar cinta dalam keindahan. Keindahan yang menyimpan sejuta
makna, yang terkandung dalam kata cinta. Ramadhan sebentar lagi datang, jiwa menderu
sayang, kemenangan senantiasa terbanyang. Kasih dan sayang tak pernah lekang,
hingga ajal menjelang. Ramadhan sebentar lagi hadir, membuat manusia rajin
berpikir. Manusia mulia lantaran akal untuk berpikir, terlebih bila berpadu
dzikir. Bayang-bayang cinta selalu menemani, Ramadhan yang selalu hadir
mengiringi. Di ambang penantian, akan ku jemput Ramadhan, dengan cinta dan
keikhlasan. Marhaban Ya Ramadhan. Nahnu musytâqun bikum.
Sumengko, Selasa 10 Juni 2014
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !