Home » » Tadabbur ‘Ibu Al-Qur`an’.

Tadabbur ‘Ibu Al-Qur`an’.

Written By Amoe Hirata on Selasa, 03 Juni 2014 | 23.57

         Allah sejak awal penciptaan Adam sudah mengingatkan bahwa setan adalah musuh yang nyata. Sifat setan ialah sombong dan pembangkang makanya ia terusir dan terkutuk. Pantas kalau kita disuruh menjadikannya musuh. Karena itu ketika hendak membaca kalam Allah diperintah ta`awwudz(memohon perlindungan) dari godaan setan yang sangat halus dan licik. Segala sesuatu bermula dari Allah yang berhak disembah. Karena itu untuk memulai aktifitas apapun(yang positif) hendaknya dimulai dengan nama-Nya. Tanpa kehendak-Nya sesuatu tak bakal terjadi. Ia merupakan Rab yang mengatur, memelihara, mendidik, mangasuh sekalian alam(makhluk). Kasih-nya tak mengenal batas dan tak mengenal sekat. Kasih-Nya diberikan kepada semua makhluk-Nya. Bahkan yang kafirpun tak luput dari kasih-Nya. Namun sifat sayangnya hanya diberikan pada kekasihnya yaitu hambanya yang beriman. Tak hanya itu, dimensinya bukan hanya di dunia tapi hingga pada Hari Pembalasan(Akhirat). Karena Allah merupakan, Rab sekalian alam, Rahman, Rahim, dan Malik yaumiddin, maka kita hanya mengabdi dan minta tolong pada-Nya. Mengabdi kepada selain-Nya bukan saja merupakan kemusyrikan tapi juga kehinaan. Pengabdian ini merupakan pengabdian yang penuh aral merintang. Supaya tidak tersesat, syukurnya Allah telah memberitahukan jalan paling cepat dan tepat menuju Yaumiddin(akhirat) yaitu shirat mustaqim(jalan yang lurus, jalan yang tidak jalannya orang-orang yang istiqamah mengabdi kepada-Nya).
Sekali lagi untuk menitinya tidaklah mudah penuh rintangan dan halangan. Setan dan bala tentaranya tidak akan pernah berhenti menggelincirkan kita. Karena itu kita berulang-ulang berdoa: ihdinas shirathol mustaqim(teguhkanlah kami pada jalan-Mu yang lurus). Hanya orang-orang yang istiqamah, ajek, yang mampu melaluinya. Karena jalan mustaqim merupakan jalan sunyi yang jarang sekali orang bisa lolos melewatinya. Orang yang bisa melaluinya dengan sukses maka akan mendapat jaminan nikmat sebagaimana orang-orang terdahulu yang melaluinya baik dari kalangan para nabi, shiddiqin(orang-orang jujur), syuhada`(para pejuang syahid), dan sholihin(orang-orang shalih). Adapun orang yang tidak mau melalu titian yang telah disiapkan maka mereka akan disandingkan bersama-sama orang maghdhub(dimurkai karena mengerti tapi tidak diamalkan) dan orang dhalin(mengamalkan tapi tanpa dasar ilmu). Terakhir ketika kita punya harapan doa yang baik, kita harus optimis dan yakin bahwa Allah akan mengabulkannya.
            Betapa murahnya Allah. Kita sudah dikasih tahu bahwa kita di dunia itu untuk mengabdi menuju kehidupan yang abadi di akhirat. Kita sudah diberi tahu jalan untuk sampai padanya. Kita juga diberi tahu sejak awal bahwa setan adalah musuh kita, dan dengan sangat jelas bahwa hasil akhir bagi yang mau menitinya ialah kenikmatan bila tak mau pasti dimurkai dan tersesat. Surat ini merangkum semua inti al-Qur`an. Baik yang berkaitan dengan, akidah, akhlak, syariat, janji dan ancaman, akhirat, maupun kisah-kisah. Bahkan kalau tidak berlebihan, surat ini juga merangkum mapping kehidupanm manusia di dunia menuju akhirat. Siapa saja yang mau meniti dan mau menjalani kehidupan di dunia menuju akhirat dengan keimanan, ibadah, dan meniti shirat mustaqim sembari belajar dari kisah-kisah orang yang sukses mendapat kenikmatan dalam menitinya, pasti kehidupannya akan jaya. Bila tidak maka dia sedang merancang kegagalan abadinya kelak bersama orang-rang yang dimurkai karena mengerti tapi tak diamalkan dan orang yang sesat yang mengamalkan tapi tak mengerti. Semua bermula dari Allah dan akan kembali pada Allah.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan