Allah sejak awal
penciptaan Adam sudah mengingatkan bahwa setan adalah musuh yang nyata. Sifat
setan ialah sombong dan pembangkang makanya ia terusir dan terkutuk. Pantas
kalau kita disuruh menjadikannya musuh. Karena itu ketika hendak membaca kalam
Allah diperintah ta`awwudz(memohon perlindungan) dari godaan setan yang
sangat halus dan licik. Segala sesuatu bermula dari Allah yang berhak disembah.
Karena itu untuk memulai aktifitas apapun(yang positif) hendaknya dimulai
dengan nama-Nya. Tanpa kehendak-Nya sesuatu tak bakal terjadi. Ia merupakan Rab
yang mengatur, memelihara, mendidik, mangasuh sekalian alam(makhluk). Kasih-nya
tak mengenal batas dan tak mengenal sekat. Kasih-Nya diberikan kepada semua
makhluk-Nya. Bahkan yang kafirpun tak luput dari kasih-Nya. Namun sifat
sayangnya hanya diberikan pada kekasihnya yaitu hambanya yang beriman. Tak
hanya itu, dimensinya bukan hanya di dunia tapi hingga pada Hari
Pembalasan(Akhirat). Karena Allah merupakan, Rab sekalian alam, Rahman, Rahim,
dan Malik yaumiddin, maka kita hanya mengabdi dan minta tolong pada-Nya.
Mengabdi kepada selain-Nya bukan saja merupakan kemusyrikan tapi juga kehinaan.
Pengabdian ini merupakan pengabdian yang penuh aral merintang. Supaya tidak
tersesat, syukurnya Allah telah memberitahukan jalan paling cepat dan tepat
menuju Yaumiddin(akhirat) yaitu shirat mustaqim(jalan yang lurus, jalan
yang tidak jalannya orang-orang yang istiqamah mengabdi kepada-Nya).
Sekali
lagi untuk menitinya tidaklah mudah penuh rintangan dan halangan. Setan dan
bala tentaranya tidak akan pernah berhenti menggelincirkan kita. Karena itu
kita berulang-ulang berdoa: ihdinas shirathol mustaqim(teguhkanlah kami
pada jalan-Mu yang lurus). Hanya orang-orang yang istiqamah, ajek, yang
mampu melaluinya. Karena jalan mustaqim merupakan jalan sunyi
yang jarang sekali orang bisa lolos melewatinya. Orang yang bisa melaluinya
dengan sukses maka akan mendapat jaminan nikmat sebagaimana orang-orang
terdahulu yang melaluinya baik dari kalangan para nabi, shiddiqin(orang-orang
jujur), syuhada`(para pejuang syahid), dan sholihin(orang-orang shalih). Adapun
orang yang tidak mau melalu titian yang telah disiapkan maka mereka akan
disandingkan bersama-sama orang maghdhub(dimurkai karena mengerti tapi tidak diamalkan)
dan orang dhalin(mengamalkan tapi tanpa dasar ilmu). Terakhir ketika kita punya
harapan doa yang baik, kita harus optimis dan yakin bahwa Allah akan
mengabulkannya.
Betapa murahnya Allah. Kita sudah dikasih tahu bahwa kita
di dunia itu untuk mengabdi menuju kehidupan yang abadi di akhirat. Kita sudah
diberi tahu jalan untuk sampai padanya. Kita juga diberi tahu sejak awal bahwa
setan adalah musuh kita, dan dengan sangat jelas bahwa hasil akhir bagi yang
mau menitinya ialah kenikmatan bila tak mau pasti dimurkai dan tersesat. Surat
ini merangkum semua inti al-Qur`an. Baik yang berkaitan dengan, akidah, akhlak,
syariat, janji dan ancaman, akhirat, maupun kisah-kisah. Bahkan kalau tidak
berlebihan, surat ini juga merangkum mapping kehidupanm manusia di dunia
menuju akhirat. Siapa saja yang mau meniti dan mau menjalani kehidupan di dunia
menuju akhirat dengan keimanan, ibadah, dan meniti shirat mustaqim sembari
belajar dari kisah-kisah orang yang sukses mendapat kenikmatan dalam menitinya,
pasti kehidupannya akan jaya. Bila tidak maka dia sedang merancang kegagalan
abadinya kelak bersama orang-rang yang dimurkai karena mengerti tapi tak
diamalkan dan orang yang sesat yang mengamalkan tapi tak mengerti. Semua
bermula dari Allah dan akan kembali pada Allah.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !