Home » » Kedahsyatan Ta`awwudz Menurut Al-Qur`an

Kedahsyatan Ta`awwudz Menurut Al-Qur`an

Written By Amoe Hirata on Kamis, 05 Juni 2014 | 23.29

Oleh: Mahmud Budi Setiawan

I.                   Pendahuluan:

Segala puji hanya kepunyaan Allah semata. Shalawat beserta salam akan senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wasallam. Semoga kita akan senantiasa menjadi hamba yang bersyukur dan senantiasa menaladani Rasulullah shallahu `alaihi wassallam. Allahumma Aaamiin.
Secara bahasa kata “ta`awwudz” berasal dari kata, “ ta`awwadza – yata`awwadzu - ta`awwudzan” yang berarti berlindung, mencari perlindungan. Yang dimaksud memohon perlindungan di sini ialah memohon kepada Allah ta`ala. Sedangkan secara istilah ialah meminta perlindungan kepada Allah dengan penuh keikhlasan dari segala hal yang bisa membahayakan diri.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang bersifat lemah; sebagaimana firman Allah, “dan manusia dijadikan bersifat lemah”(An-Nisaa`: 28). Karena kelemahannya ini, maka dalam menjalani segenap aktifitasnya yang penuh dengan berbagai ujian dan cobaan, maka manusia butuh perlindungan kepada yang lebih kuat daripadanya. Sebagai orang beriman kita pasti tahu siapakah yang lebih kuat di jagat raya ini kalau bukan Sang Pencipta, yakni Allah subhanahu wata`ala Dzat Yang Maha Kuat dan Melindungi. Karena itulah kebutuhan akan perlindungan dari Allah merupakan keniscayaan bagi orang-orang yang beriman.
      Al-Qur`an sebagai kitab yang memberi pencerahan dan petunjuk bagi manusia, sejak empat belas abad yang lalu menekankan dan mengajarkan pentingnya memohon perlindungan kepada Allah SWT. Hal ini sangat penting karena sejak awal mula diciptakan manusia hingga pada akhir kehidupan nanti, manusia apapun pekerjaan dan profesinya; apapun situasi dan kondisinya; dimanapun dia tinggal dan berada pasti akan menjumpai dan mengalami rintangan baik dari sesamanya maupun makhluk lain darinya berupa setan atau jin yang jahat.
      Kajian tematik berikut merupakan sedikit upaya untuk mengungkap keagungan al-Qur`an dalam masalah meminta perlindungan. Dari sini kita akan mengerti dan tahu  siapa yang layak dan tidak layak  diminta perlindungan; pada saat bagaimana kita berlindung; manfaat memohon perlindungan;  dan dengan lafal apa kita berlindung.
      Akhirnya hanya perlindungan Allah lah yang kita mohon. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi saya pribadi maupun orang lain. Jika ada kebenaran maka kebenaran itu datang dari Allah dan jika ada kesalahan maka kesalahan itu murni dari saya pribadi.  Wallahu a`lam bis shawaab.

Sumengko, Jum`at 03, Mei 2013.


II.                Ayat-ayat Kajian:
عاذ (عُذْتُ):
وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَى وَلْيَدْعُ رَبَّهُ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ (26) وَقَالَ مُوسَى إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ (27(Ghafir)
26. dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena Sesungguhnya aku khawatir Dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi".
27. dan Musa berkata: "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari Setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab".
وَإِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ أَنْ تَرْجُمُونِ (20)(Ad-Dukhoon)
20. dan Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari keinginanmu merajamku,

عاذ – يعوذ( أَعُوْذ):
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (Al-Baqoroh: 67)
67. dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan Kami buah ejekan?"Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (46) قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ (47)(Hud)
46. Allah berfirman: "Hai Nuh, Sesungguhnya Dia bukanlah Termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan Termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."
47. Nuh berkata: Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi."

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا (16) فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا (17) قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا (18)(Maryam).
16. dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".
وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ (97) وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ (98)(Al-Mu`minun).
97. dan Katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.
98. dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku."
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)(Al-Falaq)
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2. dari kejahatan makhluk-Nya,
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)(An-Naas)
1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. raja manusia.
3. sembahan manusia.
4. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia.

عاذ – يعوذ( يَعُوْذُوْن):
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (6)(Al-Jinn)
6. dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.

أَعَاذ – يعيذ (أُعِيْذ):
إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (35) فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (36)(Ali Imron)
36. Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."

استَعَاذَ – يَسْتَعِيْذُ – اسْتِعاذاً(اِسْتَعِذْ):
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (200) (Al-A`raf)
200. dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah,sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Mengetahui.
 فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (98) إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (99) إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ (100)(An-Nahl).
98. apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
99. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaanNya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
100. Sesungguhnya kekuasaanNya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya Jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.
إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (56)(Ghoofir)
56. Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, Maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha melihat.
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (36)(Fusshilat)
36. dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, Maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
عاذ-يعوذ(معاذ):
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ (23)(Yusuf)
23. dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ أَنْ نَأْخُذَ إِلَّا مَنْ وَجَدْنَا مَتَاعَنَا عِنْدَهُ إِنَّا إِذًا لَظَالِمُونَ (79)(Yusuf)
79. berkata Yusuf: "Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan seorang, kecuali orang yang Kami ketemukan harta benda Kami padanya, jika Kami berbuat demikian, Maka benar-benarlah Kami orang-orang yang zalim".

III.             Pembahasan:

1.      Meminta perlindungan mencakup beberapa unsur:
a.       Musta`iidz             : Yang memohon perlindungan.
b.      Musta`aadz bihi    : Yang dimohon perlindungan dengannya.
c.       Musta`aadz minhu: Yang dimohon perlindungan darinya.

2.      Musta`iidz(Yang memohon perlindungan):
a.       Secara umum         : Manusia.
b.      Secara khusus        :
1.      Nabi Musa (Al-Baqarah: 67, Ghaafir: 27. Ad-Dukhan: 20)
2.      Nabi Nuh (Hud: 47).
3.      Maryam (Maryam: 18).
4.      Istri Imran[ibu Maryam] (Ali Imran: 36).
5.      Yusuf (Yusuf: 23, 79).

3.      Musta`aadz bihi(Yang dimintai perlindungan dengannya):
a.       Yang benar:
Kepada Allah atau dengan nama-Nya yang lain:
1.      Dengan Allah[(Al-Baqoroh: 67,Al-A`raf: 200, An-Nahl: 100, Ghoofir: 56, Fusshilat: 36, Yusuf: 23 dan 79)]
2.      Dengan Ar-Robb[(Ghoofir: 27, Ad-Dukhaan: 20, Al-Falaq: 1, An-Naas: 1)].
3.      Dengan Ar-Rahmaan[(Maryam: 18)].
b.      Yang salah:
Kepada laki-laki dari kalangan jin ( Al-Jinn: 6), atau kepada selain Allah.

4.      Musta`aadz minhu(Yang dimohon perlindungan darinya):
a.       Fir`aun (penguasa) yang memiliki sifat:
1.      Menyombongkan diri dan tidak beriman pada Hari Perhitungan(Ghafir : 27).
2.      Otoriter dan semena-mena (Ad-Dukhan: 20).
b.      Orang-orang yang bodoh ( Al-Baqarah: 67).
c.       Memohon sesuatu yang tidak diketahui hakekatnya (Hud: 47).
d.      Orang yang tidak dikenal ( Maryam: 18).
e.       Bisikan dan kedatangan setan ( Al-Mu`minun: 97-98).
f.        Kejahatan makhluk-Nya(Al-Falaq: 2).
g.      Kejahatan malam apabila telah gelap gulita(Al-Falaq: 3)
h.      Kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[Dukun](Al-Falaq: 4)
i.        Kejahatan pendengki bila ia dengki(Al-Falaq: 5).
j.        Kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi(An-Naas: 4).
k.      Setan yang terkutuk (Ali Imran: 36, An-Nahl: 98).
l.        Wanita yang mengajak berbuat mesum ( Yusuf: 23).
m.    Kesalahan dalam menetapkan hukum ( Yusuf: 79).
5.      Berlindung Ketika:
a.       Menghadapi penguasa lalim dan dzalim(Ghafir : 27, Ad-Dukhan: 20).
b.      Membaca Al-Qur`an).
c.       Berdakwah menghadapi orang-orang yang jahil/bodoh(Al-Baqarah: 67).
d.      Memohon sesuatu yang tidak diketahui hakekatnya (Hud: 47).
e.       Melihat kedatangan orang yang tidak dikenal dan mencurigakan ( Maryam: 18).
f.        Ada bisikan dan kedatangan setan(Al-Mu`minun: 97-98).
g.      Dijahati makhluk Allah (Al-Falaq: 2).
h.      Ada kejahatan di waktu malam apabla telah larut (Al-Falaq: 3).
i.        Terkena sihir (Al-Falaq: 4).
j.        Didengkii orang (Al-Falaq: 5).
k.      Melahirkan anak(Ali Imran: 36).
l.        Dirayu oleh wanita untuk berbuat mesum (Yusuf: 23).
m.    Menentukan keputusan (Yusuf: 79).

6.      Manfa`at Ta`awwudz (Meminta perlindungan):
Akan dilindungi Allah dari :
a.       Penguasa yang memiliki sifat:
1. Menyombongkan diri dan tidak beriman pada Hari Perhitungan(Ghafir : 27).
2. Otoriter dan semena-mena (Ad-Dukhan: 20).
b.      Orang-orang yang bodoh ( Al-Baqarah: 67).
c.       Memohon sesuatu yang tidak diketahui hakekatnya (Hud: 47).
d.      Orang yang tidak dikenal ( Maryam: 18).
e.       Bisikan dan kedatangan setan ( Al-Mu`minun: 97-98).
f.        Kejahatan makhluk-Nya(Al-Falaq: 2).
g.      Kejahatan malam apabila telah gelap gulita(Al-Falaq: 3)
h.      Kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[Dukun](Al-Falaq: 4)
i.        Kejahatan pendengki bila ia dengki(Al-Falaq: 5).
j.        Kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi(An-Naas: 4).
k.      Setan yang terkutuk (Ali Imran: 36, An-Nahl: 98).
l.        Rayuan wanita yang mengajak mesum (Yusuf: 23).
m.    Menetapkan suatu putusan (Yusuf: 79).

7.     Lafal Permintaan Perlindungan:
1.   أَعُوذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
2.   إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ
3.   أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
4.   رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
5.   إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
6.   رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
7.   أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ  مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ  وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ  وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
8.   أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ  مَلِكِ النَّاسِ  إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ  الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ  مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
9.    وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
10.          مَعَاذَ اللَّهِ






IV.             Kesimpulan:

1.      Meminta perlindungan merupakan perintah Allah, karena itu kita wajib meminta perlindungan pada-Nya.
2.      Yang diminta perlindungan hanya Allah ta`ala.
3.      Di samping dengan nama Allah kita juga bisa menggunakan nama Ar-Rabb dan Ar-Rahman untuk berlindung.
4.      Berlindung kepada jin atau apa saja dan siapa saja selain Allah hanya menambah sesat, dosa dan kesalahan. Bahkan merupakan perbuatan syirik.
5.      Manfaat berlindung kepada Allah ialah agar kita terlindungi dari: penguasa lalim, orang-orang bodoh, permohonan yang tidak diketahui hakikatnya, rayuan wanita yang mengajak mesum,  bisikan setan, memutuskan sesuatu,  kejahatan mahkhluk, kejahatan tukang sihir, malam, dan kejahatan pendengki.
6.      Berlindung kepada Allah merupakan ajaran para Nabi dan Rasul.
7.      Berlindung pada Allah pada setiap kondisi merupakan keniscayaan.
8.      Orang yang tulus ikhlas meminta perlindungan maka dirinya akan dijaga dan dilindungi Allah pada kondisi apapun.
9.      Diantara lafal memohon perlindungan ialah:
1.       أَعُوذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
2.      إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ
3.      أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
4.      رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
5.      إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
6.      رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
7.      أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ  مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ  وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ  وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
8.      أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ  مَلِكِ النَّاسِ  إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ  الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ  مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
9.      وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
10.    مَعَاذَ اللَّهِ
10.  Meminta perlindungan hanya pada Allah merupakan ciri-ciri orang beriman.

Wallahu A`lam Bisshawab.

Sumengko, Jum`at 3 Mei 2013.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan