Inilah
saatnya, ketika hati dan pikiran terbuka lantaran iman; akal dan jiwa menyatu
membuka gerbang Ramadhan. Sebuah gerbang yang paling ditunggu oleh mukmin
sejati; sebuah gerbang yang hanya mampu dibuka kesejatiannya, oleh orang-orang
mempunyai visi-misi taqwa. Gerbang yang membuat orang sadar pentingnya
pengendalian diri dan hawa nafsu. Gerbang yang menjadikan orang insaf, bahwa
manusia terbatas ruang dan waktu, sehingga kesadaran akan pemanfaatan waktu,
harus tetap digalakkan ditengah bujuk-rayu dunia yang kian menggebu. Gerbang
Ramadhan mengingatkan orang akan keagungan Sang Pencipta, yang tak hentinya
menaburkan nikmat dan rizki kepada hambanya setiap saat. Gerbang Ramadhan
menggambarkan sinergi apik antara iman, amal dan akhlak yang menyatu pada jiwa
dan raga mukmin sejati. Sebuah gerbang yang nilainya tak kan lekang bersama
waktu; sebuah gerbang yang mengharuskan keikhlasan dan ketulusan untuk
membukanya; sebuah gerbang yang menyimpan berlaksa-laksa makna bagi pelaku
takwa. Gerbang Ramadhan mengandung kesunyian yang berlipat-lipat. Hanya orang
yang mempunyai kesadaran iman yang berlipat yang mampu menaklukkan
kesunyiaannya. Saat dimana yang mubah menjadi haram untuk pengendalian diri;
saat yang halal menjadi haram untuk mengontrol jiwa. Banyak orang tertipu,
lantaran memandangnya dengan batasan sempit ‘mata pandang’ materi, sehingga
yang dituju hanya kesenang materi semu. Kelihatannya membuka gerbang dengan
semangat ikhlas dan iman, namun sejatinya dengan kepentingan pribadi yang tak
bertepi. Secara lahir terlihat bersukacita ketika membuka, namun sejatinya,
yang dituju hanya kenikmatan dunia.
Keimanan
menjadi faktor determinan untuk membuka gerbang keagungan, Gerbang Ramadhan.
Gerbang yang begitu megah dengan maghfirah(ampunan), rahmat, barakah
yang terus mengalir bagai mata air yang tak pernah surut. Gerbang yang
menyajikan aroma harum surga ar-Royyân bagi pejuang iman. Gerbang yang
membawa alam pikiran manusia menyusuri perjuangan mukmin masa silam. Bahwa
mereka menjadi besar lantaran terinspirasi oleh nilia-nilai di balik gerbang
Ramadhan yang selalu menyambuk kesadaran jiwa untuk senantiasa mengendalikan
diri kapan pun dan dimana pun juga. Bahwa mereka menjadi agung lantaran
terilhami oleh nilai-nilai di balik gerbang Ramadhan yang selalu memberi
stimulus keimanan yang menjadi energi besar dalam mengarungi terjalnya
kehidupan dunia yang semu menuju kehidupan akhirat yang sejati. Banyak manusia
muslim yang berlomba membuka pintunya, namun sedikit sekali yang benar-benar
berhasil membukanya. Gerbang hanya akan mampu dibuka oleh mereka yang sadar
akan nilai Ramadhan; gerbang hanya akan mampu dibuka oleh mereka yang memiliki
keimanan tinggi; gerbang yang hanya bisa dibuka oleh mereka yang memiliki
keikhlasan ekstra. Karena di baliknya terhampar ‘ladang luas perjuangan’ yang
membuat para penikmat dunia berpikir ulang untuk memasukinya. Lantaran di
dalamnya terdapat deru ‘ombak ujian dan cobaan’ yang membuat para pecinta dunia
berkecil hati untuk melaluinya. Di dalamnya ada semacam ‘lorong nilai’ dan ‘lorong
perjuangan’ yang mengantarkan manusia mukmin menuju keridhaan ilahi. Tanpan
keimanan, keikhlasan dan cinta maka tak mungkin gerbang kan terbuka. Siap kah
anda membuka gerbang dari negeri fana menuju negeri penuh cahaya?
Sumengko, Jum`at 27 Juni 2014/05:43
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !