Home » » Membuka Gerbang Ramadhan

Membuka Gerbang Ramadhan

Written By Amoe Hirata on Jumat, 27 Juni 2014 | 05.53


            Inilah saatnya, ketika hati dan pikiran terbuka lantaran iman; akal dan jiwa menyatu membuka gerbang Ramadhan. Sebuah gerbang yang paling ditunggu oleh mukmin sejati; sebuah gerbang yang hanya mampu dibuka kesejatiannya, oleh orang-orang mempunyai visi-misi taqwa. Gerbang yang membuat orang sadar pentingnya pengendalian diri dan hawa nafsu. Gerbang yang menjadikan orang insaf, bahwa manusia terbatas ruang dan waktu, sehingga kesadaran akan pemanfaatan waktu, harus tetap digalakkan ditengah bujuk-rayu dunia yang kian menggebu. Gerbang Ramadhan mengingatkan orang akan keagungan Sang Pencipta, yang tak hentinya menaburkan nikmat dan rizki kepada hambanya setiap saat. Gerbang Ramadhan menggambarkan sinergi apik antara iman, amal dan akhlak yang menyatu pada jiwa dan raga mukmin sejati. Sebuah gerbang yang nilainya tak kan lekang bersama waktu; sebuah gerbang yang mengharuskan keikhlasan dan ketulusan untuk membukanya; sebuah gerbang yang menyimpan berlaksa-laksa makna bagi pelaku takwa. Gerbang Ramadhan mengandung kesunyian yang berlipat-lipat. Hanya orang yang mempunyai kesadaran iman yang berlipat yang mampu menaklukkan kesunyiaannya. Saat dimana yang mubah menjadi haram untuk pengendalian diri; saat yang halal menjadi haram untuk mengontrol jiwa. Banyak orang tertipu, lantaran memandangnya dengan batasan sempit ‘mata pandang’ materi, sehingga yang dituju hanya kesenang materi semu. Kelihatannya membuka gerbang dengan semangat ikhlas dan iman, namun sejatinya dengan kepentingan pribadi yang tak bertepi. Secara lahir terlihat bersukacita ketika membuka, namun sejatinya, yang dituju hanya kenikmatan dunia.
            Keimanan menjadi faktor determinan untuk membuka gerbang keagungan, Gerbang Ramadhan. Gerbang yang begitu megah dengan maghfirah(ampunan), rahmat, barakah yang terus mengalir bagai mata air yang tak pernah surut. Gerbang yang menyajikan aroma harum surga ar-Royyân bagi pejuang iman. Gerbang yang membawa alam pikiran manusia menyusuri perjuangan mukmin masa silam. Bahwa mereka menjadi besar lantaran terinspirasi oleh nilia-nilai di balik gerbang Ramadhan yang selalu menyambuk kesadaran jiwa untuk senantiasa mengendalikan diri kapan pun dan dimana pun juga. Bahwa mereka menjadi agung lantaran terilhami oleh nilai-nilai di balik gerbang Ramadhan yang selalu memberi stimulus keimanan yang menjadi energi besar dalam mengarungi terjalnya kehidupan dunia yang semu menuju kehidupan akhirat yang sejati. Banyak manusia muslim yang berlomba membuka pintunya, namun sedikit sekali yang benar-benar berhasil membukanya. Gerbang hanya akan mampu dibuka oleh mereka yang sadar akan nilai Ramadhan; gerbang hanya akan mampu dibuka oleh mereka yang memiliki keimanan tinggi; gerbang yang hanya bisa dibuka oleh mereka yang memiliki keikhlasan ekstra. Karena di baliknya terhampar ‘ladang luas perjuangan’ yang membuat para penikmat dunia berpikir ulang untuk memasukinya. Lantaran di dalamnya terdapat deru ‘ombak ujian dan cobaan’ yang membuat para pecinta dunia berkecil hati untuk melaluinya. Di dalamnya ada semacam ‘lorong nilai’ dan ‘lorong perjuangan’ yang mengantarkan manusia mukmin menuju keridhaan ilahi. Tanpan keimanan, keikhlasan dan cinta maka tak mungkin gerbang kan terbuka. Siap kah anda membuka gerbang dari negeri fana menuju negeri penuh cahaya?


Sumengko, Jum`at 27 Juni 2014/05:43
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan