Home » » 5 Wanita Hebat Sepanjang Masa

5 Wanita Hebat Sepanjang Masa

Written By Amoe Hirata on Sabtu, 26 April 2014 | 08.48

            Judul di atas bukan dimaksudkan untuk mengangkat 5 sosok wanita dari sisi kehebatan saja. Karena apalah arti kehebatan jika hanya dijadikan sebagai bahan cerita menarik, atau sekadar hiburan yang hanya menggembirakan hati sesaat. Judul itu hanya sebagai bingkai atau pagar besar yang mengelilingi kelebihan-kelebihan yang mereka miliki. Ada banyak sekali bingkai yang dapat dijadikan acuan untuk menggambarkan kebesaran mereka, namun kata kunci yang pas untuk membingkai kebesaran mereka ialah dengan satu kata, yaitu: “hebat”.  Salah satu makna ‘hebat’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah: sangat dahsyat, sangat bagus. Kata ‘hebat’ menggambarkan sesuatu yang memiliki kelebihan di atas rata-rata. Jadi, 5 sosok wanita hebat sepanjang masa yang akan dibahas pada kesempatan kali ini, di samping untuk mengungkap kehebatan mereka, di sisi lain –yang lebih utama dan penting- dimaksudkan untuk dijadikan semacam teladan bagi setiap wanita yang ingin menjadi hebat seperti mereka.
            Rasulullah shallallahu `alaihi wassallam pernah bersabda yang intinya ada 5 wanita terbaik di dunia bahkan di akhirat.  Mereka itu ialah: Asiya binti Muzahim, Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, dan yang terakhir adalah `Aisyah binti Abu Bakar As-Shiddiq. Dari kelima wanita tersebut, kalau kita amati betul-betul biografi mereka secara cermat dan teliti, kita akan menemukan kebesaran-kebesaran yang luar biasa. Kalau di sepanjang sejarah selalu didapati bahwa kebanyakan tokoh-tokoh hebat adalah berasal dari kalangan pria, sedangkan ini lain, ternyata ada juga wanita yang hebat melebihi bukan hanya wanita pada umumnya tapi juga pria biasa pada umumnya. Mereka besar bukan terutama karena kecantikan fisik yang dimiliki, mereka besar karena amal mereka; mereka besar karena kinerja dan kontribusi.  Di sinilah kita bisa menemukan muara kebesaran wanita. Mereka bisa jauh mengungguli kebanyakan laki-laki pada umumnya lantaran amalan kualitatif. Maksudnya yang membesarkan mereka – kalau memakai ukutan agama - adalah : ketakwaan. Berikut ini akan diceritakan kelima profil dari wanita-wanita hebat itu:
I

Asiyah binti Muzahim
I.                   Nasab dan Profil:
Namanya ialah Asiyah binti Muzaahim bin Abid bin Ar-Rayyan bin al-Walid[1](merupakan Firaun Mesir pada zaman Yusuf), diriwayat lain dikatakan bahwa Asiyah merupakan keturunan dari bani Israil, bahkan ada yang mengatakan bahwa Asiyah adalah bibi Musa alaihi salam.
Mengenai kisahnya, secara sekilas diabadikan dalam al-Qur`an, surat at-Tahrim ayat sebelas yang artinya: 11. dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu[2]dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.
Meski sekilas disebut dalam al-Qur`an, melalui doa yang dilantunkannya kita bisa melihat betapa Asiyah adalah wanita yang berkarakter tinggi, cerdas, teguh pendirian, memiliki iman yang kuat, optimis, memiliki idealisme yang tinggi berupa: ingin dimasukkan di surga Firdaus, dan dalam mengarungi kehidupan dakwah, Ia meminta diselamatkan dari orang-orang yang dzalim.
      Asiyah hidup di tengah keberlimpahan harta. Dia merupakan seorang ratu. Dia adalah istri Fir`un seorang raja diktator dari Mesir yang juga diabadikan dalam al-Qur`an sebagai orang kafir dan Mengaku jadi Tuhan.  Namun menariknya semua kenyamanan yang didapat; semua kenikmatan yang dirasa, tidak lantas membuat akidahnya lemah; tidak membuat keimanannya goyah, bahkan dengan tabah dan tegar Dia tetap beriman sampai akhir hayatnya. Dan sesuai dengan takdir Allah, Dia pulalah yang kemudian membujuk Fir`aun agar mengasuh Musa, yang kemudian hari menjadi bomerang bagi Fir`aun dan meruntuhkan kekuasaanya.
      Bagi para wanita muslimah yang memiliki suami yang yang berakhlak buruk penting kiranya meneladani kisah Asiyah binti Muzahim. Agar, kondisi demikian tidak membuatnya lemah, dan semakin jauh dari agama, akan tetapi sebaliknya, Ia malah lebih menjadi kokoh dan teguh pendirian.

II.                Sifat-sifat dan akhlaknya:
Diantara  sifat-sifatnya ialah, penyayang, cerdas, sabar, teguh, suci, teguh pendirian.

III.             Keistimewaan:
1.      Termasuk diantara wanita terbaik.
عن أنس؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "قَالَ حَسْبُكَ مِنْ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ ." تفرد به الترمذي وصححه
“Bersumber dari Anas Ia berkata, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Cukuplah bagimu (yang termasuk) dari wanita(terbaik) di dunia (yaitu) Maryam binti Imran, dan Khadijah binti Khuwailid, dan Fathimah binti Muhammad, dan Asiyah Istri Fir`aun”(Hr. Tirmidzi).
2.      Dijadikan permisalan oleh Allah dalam al-Qur`an untuk orang-orang beriman[3].
3.      Termasuk diantara wanita yang paling utama di surga.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : خَطَّ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فِي الأَرْضِ أَرْبَعَةَ خُطُوطٍ ، فَقَالَ : أَتَدْرُونَ مَا هَذَا ؟ قَالُوا : اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : أَفْضَلُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ : خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ ، وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ عَلَيْهِنَّ السَّلامُ
“Bersumber dari ibnu Abbas ra, Ia berkata: Rasulullah menggaris empat garisan di tanah, lalu Ia bersabda, “Tahukah kalian apa ini?”Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, lalu Rasulullah saw bersabda, “wanita yang paling utama diantara penduduk surga ialah: Khadijah binti Khuwailid, dan Fathimah binti Muhammad, dan Maryam binti Imran, dan Asia binti Muzaahim `alaihinna salam”(Hr. Ahmad, Hakim dan Thabrani).
4.      Termasuk diantara wanita sempurna.
كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ". وقد أخرجه الجماعة إلا أبا داود من طرق عن شعبة به ولفظ البخاري: "كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ ، وَإنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
“Banyak orang-orang yang sempurna dari kalangan laki-laki, dan tidak ada yang sempurna diantara perempuan, melainkan Maryam binti Imran, dan Asiya Istri Fir`aun”(Diriwayatkan oleh jama`ah kecuali Abu Daud dari beberapa jalur dari Syu`bah) sedangkan lafal Bukhari demikian: Orang-orang yang sempurna di kalangan laki-laki itu banyak dan sangat sedikit dari kalangan perempuan yang sempurna, melainkan Asiyah Istri Fir`aun, dan Maryam binti Imran dan sesungguhnya keutamaan Aisyah atas wanita lain sebagaimanaa makanan ats-Tsariid(makanan semacam roti yg sangat enak pada masa nabi) atas seluruh makanan”.

IV.             Pelajaran-pelajaran:
1.      Kondisi apapun tidak menghalangi wanita shalihah untuk beriman.
2.      Wanita shalihah adalah:
a.       Yang bisa mempertahankan prinsip dan keimanan.
b.      Memiliki hubungan yang baik dengan Allah
c.       Banyak berdoa
d.      Membela kebenaran
e.       Mempunyai idealisme yang tinggi
3.      Keberlimpahan harta tidak membuat iman terbeli.
4.      Lebih memprioritaskan akhirat daripada dunia.
5.      Jika meminta dimasukkan surga maka mintalah surga Firdaus sebagaimana doa Asiyah dan anjuran nabi dalam haditsnya[4] .
6.      Berdoa pada Allah supaya diselamatkan dari kejahatan orang-orang Dzalim.
7.      Selalu memohon pertolongan pada Allah.
8.      Meski hidup dibawah lindungan orang kafir tidak menghintikan diri untuk berdakwah.
9.      Semangat dalam menegakkan kebenaran.
10.  Optimis.
11.  Mendukung setiap kebaikan.
12.  Sayang pada anak(bisa kita lihat pada cerita pengadopsian Musa).


II
Maryam binti Imran

I.                   Nasab dan Profil:
Namanya ialah Maryam binti Imran[5] bin Yasyim bin Amon bin Meisya bin Hezkia bin Ahriq bin Yutsam bin Azariya bin Amsea bin Yawusy bin Ajrieho bin Yazim bin Yehfas bin Ensa bin Abyan bin Rukhai`im bin Sulaiman bin Daud. Ibunya bernama Hannah binti Fakhud beliau adalah saudari dari istri nabi Zakariyah.
Maryam sejak kecil dikenal sebagai orang yang tekun dan rajin beribadah. Bagaimana tidak, Ia tumbuh besar diasuh oleh Nabi Zakariyah. Ia juga tumbuh besar di lingkungan tempat ibadah; Ia juga berasal dari keturunan yang sangat baik dan shalih, bapaknya yang bernama Imran merupakan tokoh agama yang shalih demikian pula ibunya. Kalau kita melihat kisahnya dari awal, kita akan mendapat kesimpulan bahwa kisahnya sudah terancang sedemikian rupa sebagai tanda-tanda besar kekuasaan Allah karena Maryam akan mengemban tugas berat dari Allah Swt. Maka dari itu tidak heran jika sejak kecil dia sudah disiapkan sedemikian rupa melalui tarbiyah yang intens dari Allah Swt.
Sejak kecil Maryam sudah menjadi anak yatim. Ia ditinggal mati oleh bapaknya, Imran sewaktu masih dalam kandungan ibunya. Alkisah, Imran ini adalah tokoh agama yang shalih, Ia dan istrinya sangat menginginkan mendapat keturunan, namun hingga usia mereka lanjut masih juga belum dikaruniai anak. Kemudian Imran berdoa dan istrinya bernadzar kalau nanti dia punya anak akan dipersembahkan untuk selalu beribadah kepada Allah Swt.
II.                Gelar/Laqab:
1.      At-Thaahirah(Yang suci).
2.      Al-Bathuli(yang memutuskan diri untuk beribadah).
3.      As-Shiddiqah(yang membenarkan kalimat Allah).
4.      Al-Qaanitah(Terus menerus beribadah taat dan khusyu`).
5.      Al-Aabidah(rajin beribadah).
6.      Al-A`dzraa`(perawan, gadis).
III.             Kunya:
-          Ummu `Isa
IV.             Ciri-ciri Fisik dan Sifat-sifatnya:
Mengenai ciri-ciri fisiknya, al-Quran dan as-Sunnah tidak menjelaskannya, mungkin ini karena yang ingin ditekankan pada kisah Maryam ialah mengambil pelajaran yang baik dari kisah-kisahnya bukan sekedar menikmati kehebatan dan keluarbiasaannya. Adapun sifat-sifatnya ialah: tekun, rajin, sabar, tabah, taat, teguh pendirian dan sifat baik lainnya.
V.                Keistimewaan:
1.      Allah melebihkanya atas wanita-wanita lain pada zamanya[6].
2.      Merupakan wanita terbaik pada zamannya
 "خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ". أخرجاه البخاري ومسلم في الصحيحين
“Sebaik-baik wanita(pada zaman)nya ialah Maryam binti Imran, dan sebaik-baik wanita(pada zaman)nya ialah Khadijah binti Khuwailid(H.r. Bukhari, Muslim).
3.      Termasuk diantara wanita terbaik di dunia
عن أنس؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "قَالَ حَسْبُكَ مِنْ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ ." تفرد به الترمذي وصححه
“Bersumber dari Anas Ia berkata, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Cukuplah bagimu (yang termasuk) dari wanita(terbaik) di dunia (yaitu) Maryam binti Imran, dan Khadijah binti Khuwailid, dan Fathimah binti Muhammad, dan Asiyah Istri Fir`aun”(Hr. Tirmidzi).
4.      Termasuk dari wanita yang sempurna menyamai laki-laki
.كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ". وقد أخرجه الجماعة إلا أبا داود من طرق عن شعبة به ولفظ البخاري: "كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ ، وَإنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
“Banyak orang-orang yang sempurna dari kalangan laki-laki, dan tidak ada yang sempurna diantara perempuan, melainkan Maryam binti Imran, dan Asiya Istri Fir`aun”(Diriwayatkan oleh jama`ah kecuali Abu Daud dari beberapa jalur dari Syu`bah) sedangkan lafal Bukhari demikian: Orang-orang yang sempurna di kalangan laki-laki itu banyak dan sangat sedikit dari kalangan perempuan yang sempurna, melainkan Asiyah Istri Fir`aun, dan Maryam binti Imran dan sesungguhnya keutamaan Aisyah atas wanita lain sebagaimanaa makanan ats-Tsariid(makanan semacam roti yg sangat enak pada masa nabi) atas seluruh makanan”.
5.      Satu-satunya wanita yang namanya disebut dalam al-Qur`an[7].
6.      Menjadi wanita yang dipilih Allah untuk menjalankan tugas besar[8].
7.      Berasal dari keluarga pilihan dan akan melahirkan putera pilihan yaitu Nabi Isa alaihis salam.
8.      Dijadikan Allah sebagai permisalan untuk orang-orang yang beriman.

VI.             Pelajaran-pelajaran:
1.      Wanita shalihah adalah wanita yang:
a.       Menjaga kehormatan dan kesucian dirinya
b.      Tabah dan sabar menjalankan titah Allah
c.       Rajin dan taat beribadah
d.      Menjaga dan memelihara shalatnya.
e.       Memiliki hubungan yang sangat erat dengan Allah
f.        Menjaga diri dari yang bukan mahramnya.
g.      Mendidik anaknya secara baik.
h.      Membenarkan kalimat Allah
2.      Keunggulan wanita di sisi Allah bukan kenggulan yang berbentuk fisik, tapi keunggulan dalam ibadah, ketaatan dan ketakwaanya pada Allah.
3.      Semakin besar dan agung kedudukan seseorang, semakin besar pula tantangan dan cobaan.
4.      Ketaatan membuahkan rizki yang tidak disangka-sangka dari Allah swt.
5.      Lingkungan/kondisi keluarga yang baik sangat berpotensi besar dalam menciptakan keluarga/generasi yang baik.
6.      Cobaan apapun yang menimpa diri, bila dihadapi dengan kesabaran dan kepasrahan akan membuahkan hasil yang manis.
7.      Menggambarkan kebesaran Allah swt. Bahwa Allah mampu menciptakan manusia ibu dan bapak seperti Adam, tanpa ibu seperti Hawa dan tanpa Bapak seperti Isa, karena kehendaknya ialah kun fayakuun.
8.      Dianjurkan membuat perencanaan untuk membentuk generasi yang shalih dan shalihah. sebagaimana kisah ibu Maryam yang sejak sebelum mengandung sudah berdoa bila akan mendapat keturunan akan mempersembahkannya untuk beribadah dan berkhidmad pada Allah swt.
9.      Yang menjadikan mulia bukanlah karena jenis kelamin, tetapi ibadah dan ketaatan pada Allah swt.
10.  Dianjurkan berdoa agar anak-anaknya terhindar dari godaan setan yang terkutuk.
11.  Perintah agar menjadi bagian dari orang-orang yang ruku` dan sujud(shalat).
12.  Kemampuan manusia sangat terbatas dan hanya mampu memahami realita seperti anak akan lahir jika ada hubungan antara laki-laki dan perempuan, namun Kemampuan Allah swt tak terbatas dan bila Dia menghendaki sesuatu maka akan terjadi, karena itu mintalah pada Allah yang kemampuanya tek terbatas, jangan sekali-kali meminta kepada selain-Nya.
13.  Pertolongan Allah akan datang ketika cobaan mencapai titik klimaksnya.
14.  Dilarang berputus asa terhadap rahmat Allah dan tabah dalam menghadapi ketetapannya.
15.  Perintah untuk berusaha dan dilarang berpangku tangan.
16.  Ibu sangat mempunyai peranan besar dalam mendidik anak, karena itu ia harus mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, karena ibu yang baik sangat berpotensi besar melahirkan anak yang baik.
III
Khadijah binti Khuwailid

I.                   Nasab dan Profil:

            Beliau adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdil `Uzzah bin Qushay bin Kilab al-Qurasyiah. Nama ibunya ialah, Fathimah binti Zaa`idah al-Aamiriyah; Khadijah adalah Ibu dari anak-anak Rasulullah shallahu`alaihi wasallam; wanita yang pertama kali membenarkan dan beriman padanya sebelum siapapun; wanita yang menenangkan kegelisahan hatinya dengan mendatangi sepupunya, Waraqah bin Naufal; Ia termasuk wanita sempurna menyamai laki-laki; bijaksana(rasionil), mulia, terjaga kehormatanya; termasuk wanita penduduk surga; Nabi selalu memuji dan mengutamakanya dari istri-istri lainya; bahkan melebihkanya dari lainya sampai-sampai Aisyah berkomentar, “Aku tidak pernah cemburu pada wanita seperti kecemburuanku pada Khadijah karena Nabi sering menyebutnya”(Hr. Bukhari, Muslim dan Turmudzi).
            Sebelum menikah dengan Rasulullah di masa Jahiliyah ia sudah pernah menikah. Suami pertama Khadijah ialah Abu Haalah bin Zuraara at-Tamimi[9], kemudian sepeninggalnya, beliau dinikahi `Atiiq bin `Aabid bin Abdillah bin Amru bin Makhzum. Setelah itu Khadijah tidak menikah lagi meski banyak yang melamarnya hingga kemudian bertemu Rasulullah dan tertarik padanya. Ia dinikahi Rasulullah, waktu itu ia berumur 40 tahun sedang Rasulullah 25 tahun jadi jarak antara keduanya ialah 15 tahun.
            Khadijah adalah seorang janda kaya raya. Suatu ketika ia menawarkan pada Nabi untuk menjajakan daganganya ke Syam bersama maulanya, Maisarah. Sekembalinya dari Syam, beliau mendapat untung besar, kemudian Khadija melamarnya dan disetujui Rasulullah . Waktu itu Rasul memberi mahar 20 ekor[10] unta muuda. Jubair bin Muth`im meriwayatkan bahwa `Amru bin Asad, paman Khadijah menikahkannya dengan Nabi Saw. bapaknya mati sebelum perang Fijar[11] . Rasul menikahinya ketika berusia 25 tahun sedangkan Khadijah berusia 40 tahun. Dari hasil pernikahannya dengan Khadijah Rasulullah mempunyai anak sebagai berikut: Qaasim, Thayyib(abdullah), Thahir, Ruqayyah, Ummi Kultsum, Zainab dan Fatimah.
            Mengapa Rasulullah menikahi Khadijah, padahal waktu itu usia Khadijah 15 tahun lebih tua daripadanya? Jawabanya ialah: “Pernikahan antara Rasulullah dengan Khadijah merupakan kehendak langsung Allah ta`ala dalam (rangka) persiapan ilahiyah untuk risalah Muhammad s.a.w. Sesungguhnya laki-laki normal berusia 25 tahun tidak mungkin menikahi wanita janda berusia jauh diatasnya yang memungkinkan ialah menikah dengan perempuan yang lebih muda dari usianya, tetapi di sini Allah menghendaki lain dan menciptakan kondisi dimana beliau bisa menikahi Khadijah. (Diantara rahasianya ialah)Rasulullah lebih membutuhkan wanita yang matang untuk meneguhkannya dalam mengemban amanat risalah, ini jauh berbeda jika yang dinikahi ialah wanita muda yang belum matang besar kemungkinan akan menambah kegalauan beliau[12]”.
            Dalam buku “Fiqhus Siirah”, Muhammad al-Ghazali berkomentar, “Khadijah adalah contoh yang bagus bagi wanita yang (ingin) menyempurnakan kehidupan orang besar. Para pengemban risalah memiliki hati yang sedemikian peka(sensitif); banyak mengalami tipu daya dari realita yang hendak dirubah; menanggung beban berat jihad yang amat besar dalam rangka untuk jalan kebaikan yang ingin diraihnya. (Karena itulah) mereka sangat butuh pada seorang wanita  yang mampu menguatkan(meneguhkan)  kehidupan mereka secara khusus dengan keramahan(kelemahlembutan) dan hiburan, di samping itu juga pengertian dan bantuan. Sedang Khadijah adalah seorang wanita yang terdepan dalam masalah ini dimana dia memiliki perangai tersebut, Ia juga punya pengaruh yang baik dalam kehidupan Muhammad S.a.w[13].

II.                Alqaab(Julukan-Julukan) Khadijah.

1.      At-Thaahirah[14](Yang Suci).
2.      Sayyidah Nisaa` al-Quraiys[15](Penghulu Wanita Qurays).
3.      Ummul Mu`minin[16](Ibunya kaum muslimin).
4.      Sayyidatun Nisaa`il `Aalamiin[17](Penghulu Wanita Dunia).
           
III.             Keutamaan-Keutamaan Khadijah binti Khuwailid:

Diantara keistimewaanya secara global ialah: Wanita yang pertama kali menjadi istri Nabi; Melahirkan anak untuk Rasulullah; Tidak pernah dimadu semasa hidupnya; Hartanya diinfakkan untuk perjuangan Islam; Rasulullah pernah menjadi karyawan bisnis dagangnya; Allah pernah menyuruh Nabi memberi kabar gembira pada Khadijah bahwa ia akan dibangunkan rumah(istana) dari mutiara di surga, tidak akan mendengar kebisingan suara dan tidak akan penat(Hr. Bukhari, Muslim).

IV.             Adapun secara rinci ialah sebagai berikut[18]:

1.              Memiliki nasab yang paling utama dan mulia diantara wanita Quraiys lain pada  jamanya.
2.              Menjadi istri pertama Rasullah Saw. sedang waktu itu dia janda.
3.              Orang yang pertama kali beriman dan masuk Islam[19].
4.              Mendapat salam dari Allah dan malaikat Jibril[20].
5.              Rasulullah tidak menikahi siapapun semasa hidupnya dan Rasulullah menyuapi        Khadijah dengan anggur dari Surga.
6.              Diberi kabar gembira oleh Nabi berupa rumah(istana) di surga[21].
7.              Nabi sering sekali memujinya(Hingga suatu ketika Aisyah pernah cemburu                       padanya).
8.              Nabi selalu berbuat baik terhadap famili dan teman-teman Khadijah meski                Khadijah telah wafat.
9.              Wanita yang paling mulia(utama) diantara wanita-wanita penghuni surga[22].
10.          Termasuk dari wanita yang terbaik di dunia[23].

V.                Wafatnya:

Ketika tahun kesepuluh kenabian Khadijah meninggal dunia. Hari itu diabadikan sejarah dengan nama `Aamul Huzni(Tahun Duka Cita). Kata al-huzn setidaknya menggambarkan betapa Rasulullah amat berduka terhadap orang yang menjadi tulang punggung psikisnya; terhadap penyejuk hatinya yang selama ini menemani perjuangan beliau dalam mengarungi terjalnya medan dakwah. Ia wafat sebelum diwajibkannya shalat dan dikebumikan di Hajun(gunung di Makkah tempat pemakaman keluarganya).

VI.             Pelajaran-Pelajaran:

1.      Wanita shalihah ialah wanita yang selalu menjaga kesucian dan kehormatan dirinya(Kita ambil pelajaran ini dari kisah Khadijah yang dijuluki sebagai Wanita Suci sejak mudanya).
2.      Wanita shalihah harus bisa menjadi pelipur lara, penenang hati bagi suaminya(pelajaran dari kisah Khadijah ketika menenangkan kegelisahan Nabi setelah menerima wahyu). Hal ini sejalan dengan tujuan nikah yaitu untuk menggapai dan menciptakan ketenangan dalam rumah tangga.
3.      Wanita shalihah ialah wanita yang bisa dijadikan partner dakwah(Pelajaran dari kisah perjuangan Khadijah bersama nabi dalam memperjuangkan Islam).
4.      Wanita shalihah itu mandiri dan tidak cengeng(pelajaran dari profesi Khadijah yang menjadi pebisnis dan ketegarannya dalam menemani perjuangan dakwah Nabi).
5.      Wanita shalihah adalah wanita yang mampu mendidik anak-anaknya dengan baik(pelajaran ini diambil dari kisah Khadija dimana atas didikanya, semua anaknya masuk Islam semuanya bahkan anaknya yang bernama Fatimah termasuk wanita-wanita terbaik sepanjang masa menurut penuturan Rasulullah Saw).
6.      Wanita shalihah teguh pendirian dan sabar dalam menghadapi rintangan dan ujian yang menimpa(Diambil dari kisah Rasul bersama Khadijah, dimana Khadija teguh pendirianya dalam mempercayai kebenaran Islam, meskipun pada realitanya banyak ditimpa halangan dan ujian hingga pada puncaknya ialah ikut mengungsi ke lembah ketika diboikot sama orang-orang Qurays).
7.      Diantara kriteria yang dijadikan acuan wanita shalihah  dalam memilih calon suaminya ialah sebagai berikut berikut: 1. Jujur 2. Amanat dan 3. Berakhlak mulia 4. Profesional(Diambil dari kisah Khadijah ketika beliau tertarik pada nabi karena kejujuran, amanat dan akhlaknya yang mulia).
8.      Diantara indikator wanita shalihah ialah rajin beribadah(Sebagaimana yang dicontohkan Khadijah binti Khuwailid).
9.      Wanita shalihah adalah wanita yang ta`at pada suami(Tentu saja dalam hal kebaikan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Khadijah).
10.  Ganjaran bagi wanita shalihah adalah surga(Dalam hadits nabi ditegaskan bahwa Khadijah akan masuk Surga, diantaranya ialah karena beliau adalah wanita yang shalihah).

IV
Fathimah binti Muhammad
I.                   Nasab dan Profil:

Namanya Fathimah binti Muhammad bin Abdillah bin Hasyim bin Abdi Manaf. Dia merupakan anak perempuan Rasulullah Saw yang terkecil, ibunya bernama Khadijah - yang merupakan istri pertama Rasulullah dan pertama kali masuk Islam -. Dia termasuk di antara anak-anak yang pertama kali masuk Islam; tumbuh dan perkembang di rumah Nabi dan mendapat pendidikan langsung dari Nabi saw. Dia lahir pada hari Jum`at, tanggal 20 Jumadil Akhir, tahun ke lima sebelum kenabian/ketika Nabi saw berusia 35 tahun dan bertepatan dengan peristiwa penting berupa peletakan hajar aswad dimana Rasulullah mendapat gelar al-Amiin(yang dapat dipercaya) karena mampu menjadi problem solver(pemecah masalah) terhadap permasalahan itu. Khadijah sangat sayang sekali pada Fathimah, hanya dia satu-satunya anak Rasul yang sangat mirip dengan Rasulullah, dan dikemudian hari dari dialah keturunan Rasul berkembang.
Untuk menggambarkan bagaiman masa pertumbuhan Aisyah semasa kecil, mungkin hanya satu kata yang dapat mewakilinya yaitu al-Jiddu (sunguh-sungguh). Semasa hidupnya ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Ia mendapat bimbingan langsung dari Rasulullah, mendengar dan belajar langsung ayat-ayat al-Qur`an darinya. Bahkan dia turut merasakan penderitaan yang dialami Rasulullah, seperti ketika Rasulullah sedang shalat dilempar isi perut onta oleh `Uqbah bin Abi Mua`ith lalu dibuanglah oleh Fathimah dan ia merasa sedih yang luar biasa, demikian juga ia turut serta ketika umat Islam diboikot oleh orang kafir Quraiys selama tiga tahun hingga mengalami kesusahan yang luar biasa, bahkan peristiwa ini  berpengaruh pada kondisi fisiknya.
Fathimah menikah dengan Ali pada usia lima belas tahun, pada tahun ke dua hijriah, pada bulan Ramadhan dan baru digauli pada bulan Dzulhijjah. Rasulullah menikahkan Ali dengan Fathima berdasarkan perintah Allah, karena itu ketika Abu Bakar dan Umar hendak melamar Fathimah tidak diijinkan karena perintah-Nya untuk Ali. Mahar yang diberikan Ali pada waktu itu dari hasil menjual baju besinya sekitar 480 dirham, tapi Rasulullah memerintahkan supaya membaginya menjadi sepertiga mahar, kebutuhan perkawinan dan sepertiga lagi untuk baju. Dari hasil perkawinannya dengan Ali Fathimah memiliki 6 anak: Hasan(3 H), Husain(4 H), Muhsin(meninggal karena keguguran), Zainab(5 H), Umi Kultsum(7 H) dan Ruqayyah.
Kalau diperhatikan secara cermat melalui literatur-literatur sejarah kehidupan Fathimah dan Ali r.a. maka akan didapati model kehidupan rumah tangga yang sangat bersahaja, bahkan cendrung kekurangan. Suatu saat Ali pernah mendatangi Rasulullah menyampaikan perihal Fathimah yang tangannya sakit gara-gara mengaduk adonan makanan sendiri, karena itu Ali meminta Rasulullah memberinya pembantu agar bisa membantu Fathimah, namun permintaan itu ditolak Rasul karena Ia ingin anaknya meneladaninya, bahkan ketika Fathimah memakai perhiasan, disuruh rasul mencopotnya karena itu bisa menjadi api neraka di akhirat, akhirnya ia copot dan dijual untuk membebaskan budak. Cerita tersebut menggambarkan betapa Rasul sangat sayang padanya hingga menginginkan Fathimah meneladani setiap apa yang dilakukan Rasulullah, karena pada beberapa kesempatan Rasul bersabda, “Fathimah adalah bagian dariku, barangsiapa menyakitinya berarti menyakitiku”, ini mengindikasikan bahwa karena Fathimah bagian dari nabi maka tingkah lakunya harus seperti nabi.
Sepanjang kehidupannya Fathimah hanya sibuk di rumah menjadi istri shalihah, melainkan setelah Rasulullah wafat dia mulai sedikit bersentuhan dengan kehidupan luar dengan menanyakan harta warisan berupa tanah Fidak peninggalan Rasulullah di Khaibar, namun ketika Abu Bakar ditanya mengenai harta warisan itu, beliau menjawab bahwa Rasulullah bersabda, “Kami para nabi tidak mewariskan sesuatu, apa yang kami tinggalkan adalah sedekah” setelah beberapa waktu akhirnya Fathima ridhla dengan keputusan Abu Bakar.
Menjelang wafat, Fathimah mewasiatkan 3 hal pada Ali: 1. Ali disuruh menikah dengan Umaamah binti al-`Aash bin ar-Rabii`, 2. Membuat keranda/peti mati sebagaimana yang digambarkannya[yang dapat menutupnya dengan serapat mungkin sehingga tidak menampakkan auratnya], 3. Minta dikubur di Baqi` pada malam hari. Kemudian, beberapa bulan kemudian Fathimah wafat. Menurut pendapat yang paling kuat, Fathimah wafat pada hari Senin malam Selasa, bulan Ramadhan, tahun sebelas hijriah, ketika itu usianya duapuluh delapan tahun.

II.                Gelar/laqab          : Az-Zahraa[putih, berbinar], Al-Batuul[memutuskan diri untuk beribadah].

III.             Kunya                   : Ummu Abiiha(Ummu Muhammad). Diberi kunya demikian karena pasca                                  meninggalnya Khadijah, Fathimahlah yang menggantikan peran Khadijah.

IV.             Ciri-ciri fisik/dan sifat-sifatnya:

1.      Berwajah cantik, dan sangat mirip Rasulullah.
2.      Berkulit coklat kekuningan. Warna kulitnya berubah akibat penyakit dan kesusahan hidup yang dialaminya.
3.      Berbadan kurus dan kecil[ini akibat pengaruh keikutsertaannya menjadi korban pemboikotan suku Qurays selama 3 tahun lamannya].
4.      Fisiknya lemah dan sering sakit.
5.      Sangat merasa mulia karena  mempunyai bapak Rasulullah. Karenanya, ia sangat senang sekali ketika anaknya yang pertama, Hasan wajahnya sangat mirip dengan Rasulullah.
6.      Berkemauan kuat.
7.      Sabar.
8.      Kuat dan taat beragama. Disamping mendapat mendidikan langsung dari rasul dia juga mewarisi sifat ini dari keluarga ibunya(khadijah) yang dikenal kuat dalam beragama.
9.      Sangat baik.
10.  Menjaga kehormatan diri.
11.  Qona`ah.
12.  Pandai bersyukur.
13.  Pendiam, sedikit bicara/ bicara seperlunya. Tidak akan ngomong sebelum ditanya.

V.                Keistimewaan      :

1.      Rasul menamakannya Fathimah karena mendapat ilham langsung dari Allah. Maknanya ialah anak ini tidak bakal masuk neraka/terhalang masuk neraka.
2.      Memiliki keyakinan dan iman yang kuat.
3.      Merupakan penghulu wanita umat Islam dan penghulu wanita di surga sebagaimana ibunya. Sebagaimana riwayat yang menjelaskan bahwa suatu ketika nabi didatangi Jibril, kemudian Jibril menyampaikan kabar kabar gembira bahwa Fathimah akan menjadi penghulu wanita di surga.
4.      Rasulullah sangat ghirah(tak rela) Fathima dimadu. Sewaktu Ali mau melamar anak Abu Jahal, Rasulullah tidak mengijinkannya, akhirnya Ali tidak jadi melamar, Rasulullah bersabda, “Fathimah adalah bagian dariku barang siapa menyakitinya berarti menyakitiku”.
5.      Sewaktu Rasulullah menjelang meninggal, hanya dia yang diberi rahasia yang membuat dia menangis kemudian tertawa.
6.      Bahasanya sangat baligh dan Fashih. Contohnya sebagai berikut ketika Nabi wafat Fathimah berujar:
 « يَا أَبَتَاه ، إِلَى جِبْرِيْل يَنْعَاهُ ، يَا أَبَتَاه ، مِنْ رَبّهِ مِا أَدْنَاهُ ، يا أبتاه ، جِنَانُ الْفِرْدَوْسِ مِأْوَاهُ ، يَا أَبَتَاه ، أَجَابَ رَبًّا دَعَاه »
7.      Rasulullah pernah mendoakan Fathimah dan keluarganya dengan doa demikian:
اللَّهُمَّ هؤُلَاءِ أَهْلُ بَيْتِيْ وَخَاصَتِي اَذْهِبْ عَنْهُمْ الرِجْسَ وَطَهِّرْهُمْ تَطْهِيْرًا
“Ya Allah mereka ini adalah keluargaku dan orang istimewaku, lenyapkanlah dari mereka kotoran dan bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya”.
8.      Anak yang paling mirip dengan Rasulullah baik akhlak maupun ciri fisiknya.
9.      Merupakan anak tercinta Rasulullah.
10.  `Afifah sangat menjaga kehormatan dirinya.
11.  Allah ridha terhadap apa yang Fathimah ridhai dan Allah murka terhadap apa yang Fathimah Murkai.
12.  Di antara bentuk kasih sayang Rasulullah padanya ialah setiap kali bertemu dengan Fathimah dirumah ia awali dengan ciuman kasih sayang.
13.  Ketika sedang berpergian orang akhir washiatnya  adalah pada Fathimah, adapun ketika kembali, setelah shalat di masjid, orang yang pertama kali dijumpai adalah Fathimah.
14.  Memiliki keluarga yang sangat shalih, agung dan sempurna. Bapaknya: Rasulullah(Nabi terbaik), ibunya: Khadijah(wanita terbaik), suaminya: Ali(Laki-laki agung dan shalih), anaknya: Hasan dan Husan(penghulu pemuda di surga).
15.  Memiliki lahjah(dialek) yang paling jujur setelah Rasulullah.
16.  Kehidupannya sangat bersahaja, bahkan cendrung kesusahan materi.
17.  Allah mengharamkan Fathimah beserta keturunanya masuk neraka.
18.  Sewaktu di padang mahsyar orang-orang diperintah menudukkan pandangan dari Fathimah hingga ia selesai lewat.

VI.             Pelajaran-pelajaran:

1.      Semakin besar dan agung kedudukan seseorang semakin besar pula ujian dan cobaannya.
2.      Keluarga yang baik akan sangat berpengaruh positif pada anak. Karena itu kita harus menciptakan rumah tangga yang baik supaya dapat membina generasi yang baik.
3.      Diantara ciri wanita shalihah ialah membela kebenaran meskipun usianya masih belia.
4.      Wanita shalihah adalah wanita yang `iffah bisa menjaga kehormatan diri.
5.      Wanita shalihah memiliki keyakinan dan keimanan yang kuat.
6.      Wanita shalih memiliki ciri khas zuhud dan bersahaja, tidak materialistis.
7.      Wanita shalihah kemauannya sangat kuat.
8.      Wanita shalihah pasti berakhlak mulia sebagaimana Fathimah seperti: sabar, syukur, qana`ah, ta`at, baik dsb.
9.      Meski berasal dari keturunan orang besar/agung tidak membuat wanita shalihah terlena, tapi membuat dia semakin komitmen dan sungguh-sungguh dalam menjalankan agama. Sebagaimana Fathimah, meskipun dia anak kandung Rasulullah, tidak serta merta menikmati fasilitas elit dari bapaknya tetapi yang ada malah merasakan penderitaan yang banyak dalam rangka memperjuangkan kebenaran Islam.
10.  Wanita shalihah adalah yang pandai bersyukur dan sabar terhadap kondisi kehidupan rumah tangga.
11.  Wanita shalihah adalah wanita yang sangat sayang pada orang tua.
12.  Tugas wanita shalihah yang terutama ialah menjaga, mendidik, memelihara anak dan menjadi penentram jiwa suami. Wanita shalihah tidak akan keluar rumah melainkan terpaksa dan ada kebutuhan mendesak.
13.  Wanita shalihah tidak berbicara melainkan ada keperluan. Tidak mengumbar pembicaraan dengan ngrumpi, ghibah dan lainnya yang tak bermanfaat.

V
`Aisyah binti Abu Bakar As-Shiddiq
I.                   Nasab dan Profil.

Namanya ialah `Aisyah binti Abi Bakar bin Abi Quhaafah Utsmaan bin `Aamir bin `Amru bin Ka`ab bin Sa`ad in Taimi bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ay al-Qurasyiah, at-Taimiyah, al-Makkiyahh, an-Nabawiyah.
Aisyah merupakan anak  Abu Bakar dari istrinya yang bernama Ummu Rumaan, nama aslinya Zainab dari bani Kinaanah. Sewaktu Jahiliyah Ummu Rumaan merupakan istri temannya Abu Bakar yang bernama Abdullah bin al-Haarits bin Sakhiirah, dan memiliki anak yang bernama at-Thufail. Sepeninggalnya  al-Haarits, Ummu Rumaan dinikahi Abu Bakar untuk menjaganya.
Ummu Ruman adalah wanita yang cerdas, ia masuk islam, berhijrah dan mengalami kesusahan yang sangat di jalan agama dan suaminya. Diriwayatkan dari Nabi, " Barang siapa yang senang melihat wanita yang termasuk bidadari maka lihatlah pada Ummu Rumaan)". Ummu Rumaan wafat pada masa Khalifah Utsman bin Affan.
Tidak bisa diketahui secara pasti kelahiran Aisyah, namun yang paling mendekati pada kebenaran ia dilahirkan pada tahun 11 atau 12 sebelum hijrah. Dengan demikian sewaktu Nabi menggaulinya usianya sekitar 14 tahun.
Aisyah lahir di Klan bani Tayim yang orang-orangnya terkenal santun, lemah lembut dan beradab. Sejak kecil ia mendapatkan pendidikan itu dari orang tua dan lingkunganya. Istimewanya lagi, ia lahir dalam kondisi orang tuanya muslim, sehingga sejak kecil dia sudah mendapatkan pendidikan islami. Lebih dari itu, sejak kecil Aisyah sudah pandai menulis sehingga bisa dikatakan dia merupakan gadis paling unggul dikalangan Klan Tayim.
Aisyah banyak mewarisi keistimewaan Abu Bakar baik dari segi fisik maupun akhlaknya.Abu Bakar memiliki wajah tampan(pada beberapa riwayat ia dijuluki `atiiq karena ketampanannya), berbadan kurus, berpostur tubuh kecil, sangat sensitif, sangat cerdas, sangat dermawan dan suka membantu orang kesusahan, sangat jujur,pintar beretorika(bisa membikin terdiam siapa saja yang berani menyinggungnya). intinya: Aisyah itu cantik, pandai, berwawasan luas dan fashih.
Nabi menikahi Aisyah pada bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian dan baru menggaulinya sewaktu di Madinah tahun sati hijriyah. Kalau dicermati dengan baik dan saksama, rumah tangga Aisyah dengan Nabi sangat jauh berbeda dengan kondisi sewaktu Nabi bersama Khadijah. Bersama lebih menggambarkan kerasnya perjuangan, kedewasaan dan kematangannya dalam menenangkan hati nabi, bahkan Khadijah memiliki kekuatan spritual yang dapat meneduhkan hatinya. Sedang bersama Aisyah lebih dikenal dengan kemesraan-kemesraannya, mengingat umur Aisyah yang masih muda dan menginginkan pemenuhan terhadap hasrat mudanya, dan rupanya ini sangat menghibur nabi.
Kedekatan nabi dengan Aisyah sudah tidak diragukan lagi, bahkan Aisyah merupakan istri yang paling dicintainya, ini senada dengan apa yang ditanyakan oleh `Amru bin al-`Aash ketika bertanya pada Rasulullah mengenai orang yang paling dicintainya. Adapun berkenaan dengan cinta Rasulullah kepada Khadijah ada ungkapan nabi yang terkenal, “Aku dikaruniai cintanya”. Jadi disini dapat diketahu perbedaan antara cinta nabi kepada Aisyah dan Khadijah.
Lebih jauh dari itu dalam satu riwayat ditegaskan bahwa Rasulullah mengetahui kapan Aisyah marah kepadanya dan kapan ridha padanya. Kalau sedang ridha Aisyah mengucapkan: “ Demi Tuhannya Muhammad, sedang ketika marah ia mengatakan: “demi Tuhanya Ibrahim”. Diriwayat yang lain dijelaskan bahwa ketika Aisyah marah menanggil Nabi dengan sebutan, “Ya Muhammad”, dan ketika senang ia menyebutnya, “ya Rasulallah”. Pengetahuan Rasul yang mendalam mengenai kepribadian Aisyah ini menandakan betapa perhatian dan cintanya Rasullah padanya.
Kisah-kisah romantis dan mesrah acap kali terjadi ketika Rasulullah bersama Aisyah. Aisyah pernah lomba lari dengannya; menonton bareng permainan anggar anak Habasyah sedang ketika itu Aisyah merangkul Rasul dari belakang; mandi bersama dalam satu bijana; menyisir rambut  Rasulullah dari jendela masjid ketika i`tikaf; Rasul mencium Aisyah dengan mesrah ketika sedang berpuasa; ketika menjelang wafat beliau meminta Aisyah untuk melembutkan syiwak dengan mulutnya sehingga menurut riwayat Aisyah air ludahnya bercampur dengan Rasulullah; bahkan ketika meninggal Rasulullah berada pada pangkuanya.
Antara Khadijah dan Aisyah terdapat perbedaan taqaabul. Perbedaan taqaabul(oposisi, berhadapan), ini memang sangat dibutuhkan nabi.Khadijah bagaikan seorang ibu yang menjaganya, sedang Aisyah bagaikan seorang anak yang sedang diasuhnya. Khadijah membahagiakan Rasul dengan kebijaksanaan dan kedewasaannya, sedang Aisyah dengan kecantikan dan keaslianya.
Mas kawin nabi untuk Aisyah 400 dirham.

II.                Gelar-gelar `Aisyah:

1.      Al-Humairaa`.
2.      Ummul Mu`minin.

III.             Kunya Aisyah:

Ummu Abdillah.

IV.             Ciri-ciri Fisik, karakter dan akhlak Aisyah:

1.      Berkulit putih dan sangat cantik. Karena itulah sampai nabi menjulukinya, Humaiiraa`(yang berkulit sangat putih).
2. Postur tubuhnya mendekati tinggi(karena ia pernah menyindir Shafiyah yang berpostur pendek).
3. Sewaktu masih muda badannya kurus(sampai orang yang mengangkat tandunya tak merasa kalau Aisyah tak di dalamnya pada peristiwa kehilangan kalung pasca perang bani Musthaliq). Beberapa tahun kemudian badanya hampir mendekati gemuk.(sebagaimana yang diriwayatkanya dalam satu hadits, " Aku keluar bersama Nabi pada sebagian safarnya sewaktu itu aku masih muda dan kurus, lalu Nabi berkata pada sahabat2nya, kemarilah...kemarilah..kemudian Ia berkata: Kesinilah engkau(wahai Aisyah) kita akan adu lari, dan aku menang pada waktu itu, hingga setelah aku mulai gemuk pada safar yang lain Nabi berkata pada orang-orang untuk menyaksikannya kembali, kali ini Nabi yang memenangkan adu lari kemudian berkomentar, "Ini sebagai balasan dari kekalahanku waktu itu".
4. Pernah sakit demam kemudian rambutnya rontok, karena itu Ia menasihatkan, " Jika kalian punya rambut maka rawatlah".
5. Suaranya nyaring.(ini diambil dari kisah perang Jamal dimana dia berkhotbah diatas tandunya, dan orang-orang mendengarkan khutbahnya).
6. Semangat, enerjik dan berkarakter.
7. Dermawan.
8. Jujur
9. Sangat cerdas dan hafalannya kuat.
10. Gemar sekali menuntut ilmu.
11. Sering cemburu pertanda cinta.
12. Pandai ilmu sejarah, sya`ir, falaq, fiqih, tafsir, kedokteran dll.

V.                Beberapa Keistimewaan Aisyah binti Abi Bakar.

1.      Dari sisi keturunan dan kelahirannya.
Bapaknya ialah seorang yang paling dicintai nabi yaitu Abu Bakar. Sedangkan ibunya adalah Ummu Rumaan yang mana nabi pernah berkomentar mengenainya, “Barangsiapa yang ingin melihat wanita dari bidadari, maka lihatlah Ummu Rumaan”. Dari kedua orang tua yang agung inilah Aisyah lahir dan berkembang hingga Ia dewasa.
2.      Diberi kunya Rasul dengan sebutan Ummu Abdillah.
Kisahnya ialah, suatu saat Aisyah meminta kepada Rasulullah untuk memberikannya kunya, sewaktu anak Asma` binti Abi Bakar lahir yaitu Abdullah bin Zubair maka seketika itu Rasullah memberi kunya Aisyah dengan sebutan Ummu Abdillah, ia dikenal dengan kunya tersebut hingga wafatnya.
3.      Pernah dipanggil Rasul dengan sebutan al-muwaffaqah(yang sukses, sesuai).
4.      Turut serta dalam peristiwa hijrah ke Madinah, dimana dia beserta ibunya melewati jalan yang terjal dan mendaki.
5.      Jibril mendatangi nabi dalam mimpinya bahwa Aisyah akan menjadi istrinya.
6.      Istri Rasulullah baik di dunia maupun akhirat dan akan dikumpulkan bersamanya.
7.      Istri dan manusia yang paling dicintai Rasulullah.
8.      Setiapkali Rasulullah menggilir istrinya selalu ditutup dengan Aisyah.
9.      Rasulullah menganjurkan Fathimah dan lainya mencintai Aisyah.
10.  Setiap orang yang mau memberi hadiah kepada nabi selalu pada masa giliran Aisyah.
11.  Pernah didoakan Rasulullah agar diampuni dosa yang telah lalu dan yang akan datang.
12.  Rasulullah menciumnya sewaktu lagi berpuasa.
13.  Rasulullah tahu persis kapan Aisyah marah dan senang padanya.
14.  Pernah adu balapan bersama Rasulullah.
15.  Rasul tidak pernah menikahi gadis selain dirinya.
16.  Pernah diajak Rasulullah melihat permainan tombak anak Habasyah, sedang pada waktu itu Aisyah berada dibelakang Rasulullah sambil memagudkan pipinya dipundak nabi.
17.  Ketika turun ayat mengenai pilihan untuk tetap bersama Rasulullah atau berpisah, dia bisa menjawabnya dengan sangat baik.
18.  Rasul memilih menetap di rumahnya ketika sakit menjelang kematian.
19.  Keutamaan Aisyah atas wanita lain bagaikan keutamaan Tsariid(makanan daging campur roti) atas semua makanan.
20.  Mendapatkan salam dari malaikat Jibril dan pernah melihatnya.
21.  Rukhsah tayammum bagi umat berkat Aisyah.
22.  Mendapat pembebasan tak bersalah langsung dari langit pada peristiwa ifki(tuduhan berbuat serong).
23.  Memiliki sepuluh keunggulan dari istri-istri nabi yang lain:
1.      Hanya ia istri nabi yang dinikahi dalam kondisi masih gadis.
2.      Tidak ada istri nabi yang memiliki kedua orangtua muslim dan sama-sama hijrah selain aku.
3.      Allah menurunkan terbebasnya ia dari tuduhan orang munafiq.
4.      Jibril turun dari langit dengan membawa gambaranku di sutra pada rasulullah pada waktu mimpi.
5.      Jibril berkata pada mimpi nabi, nikahilah Aisyah dia akan menjadi istrimu.
6.      Mandi bersama Rasulullah pada satu bijana.
7.      Turun wahyu ketika bersama Aisyah.
8.      Ketika meninggal Rasulullah berada pada dada(pangkuan) Aisyah.
9.      Nabi meninggal pada waktu giliran Aisyah.
10.  Nabi dikubur di rumah Aisyah.
24.  Berwawasan luas dan alim.  Dan termasuk wanita terbaik di dunia. Urwah bin Zubair berkata: "Tidak aku jumpai seorangpun yang lebih mengetahui tentang Fiqih, kedokteran dan Sya`ir daripada Aisyah.
25.  Zuhud, dermawan, jujur, dan cantik.
26.  Rajin beribadah, wara` dan takut pada Allah.
27.  Suka cemburu.
28.  Meninggal pada bulan Ramadhan, pada tanggal 17 pada tahun 58 Hijriah, usianya ketika itu sekitar 70 tahun dan dikubur di Baqi`.
29.  Termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadits, ia meriwayatkan dari Rasulullah sebanyak 2210 hadits mengenai berbagai permasalahan agama dll.
30.  Wanita muslimah yang paling paham(faqihah) mengenai hukum agama Islam

VI.             Pelajaran-pelajaran:

1.      Kesempurnaan yang dianugerahkan Allah kepada kita jangan sampai membuat diri kita sombong, tapi diarahkan untuk perjuangan dakwah Islam.
2.      Wanita muslimah harus mempunyai ghirah, semangat dalam memperjuangkan agama Islam.
3.      Anjuran untuk antusias dalam mempelajari ilmu, baik yang bersifat syar`i maupun kauni.
4.      Cemburu yang proporsional pertanda kuatnya cinta.
5.      Menjadi muslimah dermawan.
6.      Semakin tinggi cinta, semakin besar ujian.
7.      Berjuang untuk Islam dengan kelebihan yang dimiliki.
8.      Tak ada kata henti dalam perjuangan dakwah hingga titik darah penghabisan.
9.      Cinta akan selalu bersimi indah di tengah badai uji dan derita.
10.  Wanita Shalihah dari kisah Aisyah memiliki ciri-ciri demikian:
a.      Kapasitas keimanan yang tinggi.
b.      Rajin ibadah.
c.       Semangat, kuat dan enerjik.
d.      Penuh cinta.
e.       Berwawasan luas.
f.       Sopan santun.
g.      Taat, sayang, dan cinta suami.
h.      Dermawan
i.        Pecinta sastra.
j.        Tak gentar menghadapi badai ujian.
k.      Menjadi mitra yang baik dan menyenangkan bagi suami dalam dakwah.
l.        Romantis dan mesrah.





[1] . al-Bidaayah wan Nihaayah, karya: ibnu Katsir, bab: Kisah Musa al-Kalim, Juz: I, hal: 276.
[2] . Maksudnya: sebaliknya Sekalipun isteri seorang kafir apabila menganut ajaran Allah, ia akan dimasukkan Allah ke dalam jannah.
[3] . Lihat surat at-Tahrim(66), ayat: 11.
[4] . فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّة (Hr. Bukhari, Ahmad dan Baihaqi).
[5] .Tafsir ibnu Katsier, Juz: II, Bab: 33, Hal: 33, Cet: Daru at-Tayyibah.
[6] .Qs. Ali Imran: 42.
[7] . Yaitu dalam surat ke sembilan belas, dari surat al-Quran.
[8] . Qs. Ali Imran: 42.
[9] . Dari pernikahanya dengan Abu Haalah ini beliau mempunyai putra bernama Hindun(Sumber: Khadijah Ummul Mu`minin karya : as-Sayyid Abdul Hamid az-Zahrawi, hal: 111).
[10] . Arwa`ul Qiyam al-Hadhaariyah fi Sirati Kharil Bariyah(Anjugu, hal:6).- Imtaa`ul Asmaa` bima linnabiyyi minal ahwaal(Ahmad bin Ali al-Maqrezi, Juz:6, hal: 25). –Ar-Rahiiqu al-Makhtuum(Shafiyurrahmaan al-Mubarakfuri, hal: 46). - As-Sirah an-Nabawiyah `ardhu Waqaa`i wa Tahlili Ahdaats Durusun wa `Ibar, Ali Muhammad Muhammad as-Shallabi, juz:1, hal: 83.

[11] . Perang antara Quraisy dan pendukungnya dari suku Kinanah dengan suku Qais `Iilan. Dinamakan Fijar karena perang dilakukan pada bulan Muharram yang berarti menodai kemuliaan bulan Muharram.
[12] . Disarikan dari kitab, Fataawan Nisaa`  karya Imam Sya`rawi, hal: 115.
[13] . Muhammad al-Ghazali, Fiqhus Sirah, hal:67, Cet: Daarud Da`wah.
[14]. Ummul mu`miniin Khadijah binti Khuwailid al-Matsalul A`la linisaail `Aalamiin, Karya: Ibrahim Muhammad Hasan al-Jamal, hal: 12.
[15]ibid hal: 13
[16] . ibid, hal: 14
[17] . Ibid, hal: 15
[18] . Subulul Huda war Rasyad fi Sirati Khairil `Ibaad karya Muhammad bin Yusuf As-Shaalihi as-Syaami, hal: 115.
[19] . Diriwayatkan oleh Aisyah bahwa ketika Rasulullah menyebut/mengingat Khadijah, beliau tidak pernah putus asa(berhenti) memuji dan meminta ampun untuknya. Suatu hari beliau menyebut Khadijah dan membuatku cemburu lantas aku berkata: Engkau telah diberi ganti Allah(yang lebih baik) dari istri yang tua renta( kemudian diganti yang masih muda), mendengar perkataanku beliau marah bukan main, hatiku merasa sedih seraya berkata: Ya Allah jika Engkau hilangkan amarah Rasulullah padaku maka aku tidak akan menyebut kejelekan lagi pada Khadijah, ketika nabi mendengar ucapanku nabi berkata: , ”Apa yang kamu katakan? Ia beriman padaku ketika orang-orang mendustakanku, dan memberi perlindungan padaku ketika orang-orang menolakku, dan aku dianugerahi anak darinya sedang dari kalian tidak” Aisyah berkata: Setelah peristiwa itu Rasulullah pergi dariku selama sebulan(al-Ishaabah: ibnu Hajar al-Asqalani).
[20] . Bersumber dari Abu Hurairah, ia berkata: (suatu hari) Jibril mendatangi Nabi Saw. lantas berkata, ”itu Khadijah sedang datang membewakan untukmu makanan dan minuman, jika ia datang maka sampaikanlah salam dari Tuhannya dan dariku, dan berikan kabar gembira padanya bahwa ia akan mendapat istana di surga dari permata, yang tidak terdengar kebisingan dan tidak capek(Hr. Bukhari, Muslim).
[21] . Ibid.
[22] . Anas meriwayatkan bahwa sebaik-baik wanita di dunia ialah Maryam, Asia, Khadijah binti Khuwailid dan Fatimah. Bahkan menurut riwayat Abdul Barqi dalam kitab al-Istii`aab mengatakan bahwa penghulu para wanita di surga setelah Maryam ialah Fatimah, Khadijah dan istri Firaun, Asia.
[23] . ibid.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan