Judul
di atas bukan dimaksudkan untuk mengangkat 5 sosok wanita dari sisi kehebatan
saja. Karena apalah arti kehebatan jika hanya dijadikan sebagai bahan cerita
menarik, atau sekadar hiburan yang hanya menggembirakan hati sesaat. Judul itu
hanya sebagai bingkai atau pagar besar yang mengelilingi kelebihan-kelebihan
yang mereka miliki. Ada banyak sekali bingkai yang dapat dijadikan acuan untuk
menggambarkan kebesaran mereka, namun kata kunci yang pas untuk membingkai
kebesaran mereka ialah dengan satu kata, yaitu: “hebat”. Salah satu makna ‘hebat’ dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia ialah: sangat dahsyat, sangat bagus. Kata ‘hebat’
menggambarkan sesuatu yang memiliki kelebihan di atas rata-rata. Jadi, 5 sosok
wanita hebat sepanjang masa yang akan dibahas pada kesempatan kali ini, di
samping untuk mengungkap kehebatan mereka, di sisi lain –yang lebih utama dan
penting- dimaksudkan untuk dijadikan semacam teladan bagi setiap wanita yang
ingin menjadi hebat seperti mereka.
Rasulullah
shallallahu `alaihi wassallam pernah bersabda yang intinya ada 5 wanita
terbaik di dunia bahkan di akhirat.
Mereka itu ialah: Asiya binti Muzahim, Maryam binti Imran, Khadijah
binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, dan yang terakhir adalah `Aisyah binti
Abu Bakar As-Shiddiq. Dari kelima wanita tersebut, kalau kita amati betul-betul
biografi mereka secara cermat dan teliti, kita akan menemukan
kebesaran-kebesaran yang luar biasa. Kalau di sepanjang sejarah selalu didapati
bahwa kebanyakan tokoh-tokoh hebat adalah berasal dari kalangan pria, sedangkan
ini lain, ternyata ada juga wanita yang hebat melebihi bukan hanya wanita pada
umumnya tapi juga pria biasa pada umumnya. Mereka besar bukan terutama karena
kecantikan fisik yang dimiliki, mereka besar karena amal mereka; mereka besar
karena kinerja dan kontribusi. Di
sinilah kita bisa menemukan muara kebesaran wanita. Mereka bisa jauh
mengungguli kebanyakan laki-laki pada umumnya lantaran amalan kualitatif.
Maksudnya yang membesarkan mereka – kalau memakai ukutan agama - adalah :
ketakwaan. Berikut ini akan diceritakan kelima profil dari wanita-wanita hebat
itu:
I
Asiyah binti Muzahim
I.
Nasab dan Profil:
Namanya
ialah Asiyah binti Muzaahim bin Abid bin Ar-Rayyan bin al-Walid[1](merupakan
Firaun Mesir pada zaman Yusuf), diriwayat lain dikatakan bahwa Asiyah merupakan
keturunan dari bani Israil, bahkan ada yang mengatakan bahwa Asiyah adalah bibi
Musa alaihi salam.
Mengenai
kisahnya, secara sekilas diabadikan dalam al-Qur`an, surat at-Tahrim ayat
sebelas yang artinya: 11. dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi
orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah
untukku sebuah rumah di sisi-Mu[2]dalam
firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah
aku dari kaum yang zhalim.
Meski
sekilas disebut dalam al-Qur`an, melalui doa yang dilantunkannya kita bisa
melihat betapa Asiyah adalah wanita yang berkarakter tinggi, cerdas, teguh
pendirian, memiliki iman yang kuat, optimis, memiliki idealisme yang tinggi berupa:
ingin dimasukkan di surga Firdaus, dan dalam mengarungi kehidupan dakwah, Ia
meminta diselamatkan dari orang-orang yang dzalim.
Asiyah
hidup di tengah keberlimpahan harta. Dia merupakan seorang ratu. Dia adalah
istri Fir`un seorang raja diktator dari Mesir yang juga diabadikan dalam
al-Qur`an sebagai orang kafir dan Mengaku jadi Tuhan. Namun menariknya semua kenyamanan yang
didapat; semua kenikmatan yang dirasa, tidak lantas membuat akidahnya lemah;
tidak membuat keimanannya goyah, bahkan dengan tabah dan tegar Dia tetap
beriman sampai akhir hayatnya. Dan sesuai dengan takdir Allah, Dia pulalah yang
kemudian membujuk Fir`aun agar mengasuh Musa, yang kemudian hari menjadi
bomerang bagi Fir`aun dan meruntuhkan kekuasaanya.
Bagi
para wanita muslimah yang memiliki suami yang yang berakhlak buruk penting
kiranya meneladani kisah Asiyah binti Muzahim. Agar, kondisi demikian tidak
membuatnya lemah, dan semakin jauh dari agama, akan tetapi sebaliknya, Ia malah
lebih menjadi kokoh dan teguh pendirian.
II.
Sifat-sifat dan akhlaknya:
Diantara sifat-sifatnya ialah, penyayang, cerdas,
sabar, teguh, suci, teguh pendirian.
III.
Keistimewaan:
1.
Termasuk diantara wanita terbaik.
عن
أنس؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "قَالَ حَسْبُكَ مِنْ نِسَاءِ
الْعَالَمِينَ مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ
وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ ." تفرد به
الترمذي وصححه
“Bersumber dari Anas Ia berkata,
bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Cukuplah bagimu (yang termasuk) dari
wanita(terbaik) di dunia (yaitu) Maryam binti Imran, dan Khadijah binti
Khuwailid, dan Fathimah binti Muhammad, dan Asiyah Istri Fir`aun”(Hr. Tirmidzi).
2.
Dijadikan permisalan oleh Allah dalam
al-Qur`an untuk orang-orang beriman[3].
3.
Termasuk diantara wanita yang paling
utama di surga.
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : خَطَّ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم
فِي الأَرْضِ أَرْبَعَةَ خُطُوطٍ ، فَقَالَ : أَتَدْرُونَ مَا هَذَا ؟ قَالُوا : اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : أَفْضَلُ نِسَاءِ
أَهْلِ الْجَنَّةِ : خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ ،
وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ ، وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ عَلَيْهِنَّ السَّلامُ
“Bersumber dari ibnu Abbas ra, Ia
berkata: Rasulullah menggaris empat garisan di tanah, lalu Ia bersabda,
“Tahukah kalian apa ini?”Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui,
lalu Rasulullah saw bersabda, “wanita yang paling utama diantara penduduk surga
ialah: Khadijah binti Khuwailid, dan Fathimah binti Muhammad, dan Maryam binti
Imran, dan Asia binti Muzaahim `alaihinna salam”(Hr. Ahmad, Hakim dan Thabrani).
4.
Termasuk diantara wanita sempurna.
كَمُلَ
مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ
وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ". وقد أخرجه الجماعة إلا أبا داود من طرق عن شعبة
به ولفظ البخاري: "كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ
إِلا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ ، وَإنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ
عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
“Banyak orang-orang yang sempurna dari
kalangan laki-laki, dan tidak ada yang sempurna diantara perempuan, melainkan
Maryam binti Imran, dan Asiya Istri Fir`aun”(Diriwayatkan oleh jama`ah kecuali Abu Daud dari beberapa
jalur dari Syu`bah) sedangkan lafal Bukhari demikian: Orang-orang yang
sempurna di kalangan laki-laki itu banyak dan sangat sedikit dari kalangan
perempuan yang sempurna, melainkan Asiyah Istri Fir`aun, dan Maryam binti Imran
dan sesungguhnya keutamaan Aisyah atas wanita lain sebagaimanaa makanan
ats-Tsariid(makanan semacam roti yg sangat enak pada masa nabi) atas seluruh
makanan”.
IV.
Pelajaran-pelajaran:
1.
Kondisi apapun tidak menghalangi wanita shalihah untuk
beriman.
2.
Wanita shalihah adalah:
a.
Yang bisa mempertahankan prinsip dan keimanan.
b.
Memiliki hubungan yang baik dengan Allah
c.
Banyak berdoa
d.
Membela kebenaran
e.
Mempunyai idealisme yang tinggi
3.
Keberlimpahan harta tidak membuat iman terbeli.
4.
Lebih memprioritaskan akhirat daripada dunia.
5.
Jika meminta dimasukkan surga maka mintalah surga Firdaus
sebagaimana doa Asiyah dan anjuran nabi dalam haditsnya[4]
.
6.
Berdoa pada Allah supaya diselamatkan dari kejahatan orang-orang
Dzalim.
7.
Selalu memohon pertolongan pada Allah.
8.
Meski hidup dibawah lindungan orang kafir tidak menghintikan
diri untuk berdakwah.
9.
Semangat dalam menegakkan kebenaran.
10. Optimis.
11. Mendukung setiap kebaikan.
12. Sayang pada anak(bisa kita lihat pada
cerita pengadopsian Musa).
II
Maryam binti Imran
I.
Nasab dan Profil:
Namanya
ialah Maryam binti Imran[5]
bin Yasyim bin Amon bin Meisya bin Hezkia bin Ahriq bin Yutsam bin Azariya bin
Amsea bin Yawusy bin Ajrieho bin Yazim bin Yehfas bin Ensa bin Abyan bin Rukhai`im
bin Sulaiman bin Daud. Ibunya bernama Hannah binti Fakhud beliau adalah saudari
dari istri nabi Zakariyah.
Maryam
sejak kecil dikenal sebagai orang yang tekun dan rajin beribadah. Bagaimana
tidak, Ia tumbuh besar diasuh oleh Nabi Zakariyah. Ia juga tumbuh besar di
lingkungan tempat ibadah; Ia juga berasal dari keturunan yang sangat baik dan
shalih, bapaknya yang bernama Imran merupakan tokoh agama yang shalih demikian
pula ibunya. Kalau kita melihat kisahnya dari awal, kita akan mendapat
kesimpulan bahwa kisahnya sudah terancang sedemikian rupa sebagai tanda-tanda
besar kekuasaan Allah karena Maryam akan mengemban tugas berat dari Allah Swt.
Maka dari itu tidak heran jika sejak kecil dia sudah disiapkan sedemikian rupa
melalui tarbiyah yang intens dari Allah Swt.
Sejak
kecil Maryam sudah menjadi anak yatim. Ia ditinggal mati oleh bapaknya, Imran
sewaktu masih dalam kandungan ibunya. Alkisah, Imran ini adalah tokoh agama
yang shalih, Ia dan istrinya sangat menginginkan mendapat keturunan, namun
hingga usia mereka lanjut masih juga belum dikaruniai anak. Kemudian Imran
berdoa dan istrinya bernadzar kalau nanti dia punya anak akan dipersembahkan
untuk selalu beribadah kepada Allah Swt.
II.
Gelar/Laqab:
1.
At-Thaahirah(Yang suci).
2.
Al-Bathuli(yang memutuskan diri untuk beribadah).
3.
As-Shiddiqah(yang membenarkan kalimat Allah).
4.
Al-Qaanitah(Terus menerus beribadah taat dan khusyu`).
5.
Al-Aabidah(rajin beribadah).
6.
Al-A`dzraa`(perawan, gadis).
III.
Kunya:
-
Ummu `Isa
IV.
Ciri-ciri Fisik dan Sifat-sifatnya:
Mengenai
ciri-ciri fisiknya, al-Quran dan as-Sunnah tidak menjelaskannya, mungkin ini
karena yang ingin ditekankan pada kisah Maryam ialah mengambil pelajaran yang
baik dari kisah-kisahnya bukan sekedar menikmati kehebatan dan
keluarbiasaannya. Adapun sifat-sifatnya ialah: tekun, rajin, sabar, tabah,
taat, teguh pendirian dan sifat baik lainnya.
V.
Keistimewaan:
1.
Allah melebihkanya atas wanita-wanita
lain pada zamanya[6].
2.
Merupakan wanita terbaik pada zamannya
"خَيْرُ
نِسَائِهَا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ".
أخرجاه البخاري ومسلم
في الصحيحين
“Sebaik-baik wanita(pada zaman)nya ialah Maryam binti Imran,
dan sebaik-baik wanita(pada zaman)nya ialah Khadijah binti Khuwailid(H.r. Bukhari, Muslim).
3.
Termasuk diantara wanita terbaik di
dunia
عن
أنس؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "قَالَ حَسْبُكَ مِنْ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ
مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ
وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ ." تفرد به الترمذي وصححه
“Bersumber dari Anas Ia berkata, bahwasanya Rasulullah saw
bersabda, “Cukuplah bagimu (yang termasuk) dari wanita(terbaik) di dunia
(yaitu) Maryam binti Imran, dan Khadijah binti Khuwailid, dan Fathimah binti
Muhammad, dan Asiyah Istri Fir`aun”(Hr. Tirmidzi).
4.
Termasuk dari wanita yang sempurna
menyamai laki-laki
.كَمُلَ
مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ
وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ". وقد أخرجه الجماعة إلا أبا داود من طرق عن شعبة
به ولفظ البخاري: "كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ
إِلا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ ، وَإنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ
عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
“Banyak orang-orang yang sempurna dari
kalangan laki-laki, dan tidak ada yang sempurna diantara perempuan, melainkan
Maryam binti Imran, dan Asiya Istri Fir`aun”(Diriwayatkan oleh jama`ah kecuali Abu Daud dari beberapa
jalur dari Syu`bah) sedangkan lafal Bukhari demikian: Orang-orang yang
sempurna di kalangan laki-laki itu banyak dan sangat sedikit dari kalangan
perempuan yang sempurna, melainkan Asiyah Istri Fir`aun, dan Maryam binti Imran
dan sesungguhnya keutamaan Aisyah atas wanita lain sebagaimanaa makanan ats-Tsariid(makanan
semacam roti yg sangat enak pada masa nabi) atas seluruh makanan”.
5.
Satu-satunya wanita yang namanya
disebut dalam al-Qur`an[7].
7.
Berasal dari keluarga pilihan dan akan
melahirkan putera pilihan yaitu Nabi Isa alaihis salam.
8.
Dijadikan Allah sebagai permisalan
untuk orang-orang yang beriman.
VI.
Pelajaran-pelajaran:
1.
Wanita shalihah adalah wanita yang:
a.
Menjaga kehormatan dan kesucian dirinya
b.
Tabah dan sabar menjalankan titah Allah
c.
Rajin dan taat beribadah
d.
Menjaga dan memelihara shalatnya.
e.
Memiliki hubungan yang sangat erat dengan Allah
f.
Menjaga diri dari yang bukan mahramnya.
g.
Mendidik anaknya secara baik.
h.
Membenarkan kalimat Allah
2.
Keunggulan wanita di sisi Allah bukan kenggulan yang berbentuk
fisik, tapi keunggulan dalam ibadah, ketaatan dan ketakwaanya pada Allah.
3.
Semakin besar dan agung kedudukan seseorang, semakin besar
pula tantangan dan cobaan.
4.
Ketaatan membuahkan rizki yang tidak disangka-sangka dari
Allah swt.
5.
Lingkungan/kondisi keluarga yang baik sangat berpotensi
besar dalam menciptakan keluarga/generasi yang baik.
6.
Cobaan apapun yang menimpa diri, bila dihadapi dengan
kesabaran dan kepasrahan akan membuahkan hasil yang manis.
7.
Menggambarkan kebesaran Allah swt. Bahwa Allah mampu menciptakan
manusia ibu dan bapak seperti Adam, tanpa ibu seperti Hawa dan tanpa Bapak
seperti Isa, karena kehendaknya ialah kun fayakuun.
8.
Dianjurkan membuat perencanaan untuk membentuk generasi yang
shalih dan shalihah. sebagaimana kisah ibu Maryam yang sejak sebelum mengandung
sudah berdoa bila akan mendapat keturunan akan mempersembahkannya untuk
beribadah dan berkhidmad pada Allah swt.
9.
Yang menjadikan mulia bukanlah karena jenis kelamin, tetapi
ibadah dan ketaatan pada Allah swt.
10. Dianjurkan berdoa agar anak-anaknya
terhindar dari godaan setan yang terkutuk.
11. Perintah agar menjadi bagian dari
orang-orang yang ruku` dan sujud(shalat).
12. Kemampuan manusia sangat terbatas dan
hanya mampu memahami realita seperti anak akan lahir jika ada hubungan antara
laki-laki dan perempuan, namun Kemampuan Allah swt tak terbatas dan bila Dia
menghendaki sesuatu maka akan terjadi, karena itu mintalah pada Allah yang
kemampuanya tek terbatas, jangan sekali-kali meminta kepada selain-Nya.
13. Pertolongan Allah akan datang ketika
cobaan mencapai titik klimaksnya.
14. Dilarang berputus asa terhadap rahmat
Allah dan tabah dalam menghadapi ketetapannya.
15. Perintah untuk berusaha dan dilarang
berpangku tangan.
16. Ibu sangat mempunyai peranan besar
dalam mendidik anak, karena itu ia harus mendidik anaknya dengan
sebaik-baiknya, karena ibu yang baik sangat berpotensi besar melahirkan anak
yang baik.
III
Khadijah binti Khuwailid
I.
Nasab dan Profil:
Beliau
adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdil `Uzzah bin Qushay bin
Kilab al-Qurasyiah. Nama ibunya ialah, Fathimah binti Zaa`idah al-Aamiriyah;
Khadijah adalah Ibu dari anak-anak Rasulullah shallahu`alaihi wasallam;
wanita yang pertama kali membenarkan dan beriman padanya sebelum siapapun;
wanita yang menenangkan kegelisahan hatinya dengan mendatangi sepupunya,
Waraqah bin Naufal; Ia termasuk wanita sempurna menyamai laki-laki;
bijaksana(rasionil), mulia, terjaga kehormatanya; termasuk wanita penduduk
surga; Nabi selalu memuji dan mengutamakanya dari istri-istri lainya; bahkan
melebihkanya dari lainya sampai-sampai Aisyah berkomentar, “Aku tidak pernah
cemburu pada wanita seperti kecemburuanku pada Khadijah karena Nabi sering
menyebutnya”(Hr. Bukhari, Muslim dan Turmudzi).
Sebelum
menikah dengan Rasulullah di masa Jahiliyah ia sudah pernah menikah. Suami
pertama Khadijah ialah Abu Haalah bin Zuraara at-Tamimi[9],
kemudian sepeninggalnya, beliau dinikahi `Atiiq bin `Aabid bin Abdillah bin
Amru bin Makhzum. Setelah itu Khadijah tidak menikah lagi meski banyak yang
melamarnya hingga kemudian bertemu Rasulullah dan tertarik padanya. Ia dinikahi
Rasulullah, waktu itu ia berumur 40 tahun sedang Rasulullah 25 tahun jadi jarak
antara keduanya ialah 15 tahun.
Khadijah
adalah seorang janda kaya raya. Suatu ketika ia menawarkan pada Nabi untuk
menjajakan daganganya ke Syam bersama maulanya, Maisarah. Sekembalinya dari
Syam, beliau mendapat untung besar, kemudian Khadija melamarnya dan disetujui
Rasulullah . Waktu itu Rasul memberi mahar 20 ekor[10]
unta muuda. Jubair bin Muth`im meriwayatkan bahwa `Amru bin Asad, paman
Khadijah menikahkannya dengan Nabi Saw. bapaknya mati sebelum perang Fijar[11]
. Rasul menikahinya ketika berusia 25 tahun sedangkan Khadijah berusia 40
tahun. Dari hasil pernikahannya dengan Khadijah Rasulullah mempunyai anak
sebagai berikut: Qaasim, Thayyib(abdullah), Thahir, Ruqayyah, Ummi Kultsum,
Zainab dan Fatimah.
Mengapa
Rasulullah menikahi Khadijah, padahal waktu itu usia Khadijah 15 tahun lebih
tua daripadanya? Jawabanya ialah: “Pernikahan antara Rasulullah dengan Khadijah
merupakan kehendak langsung Allah ta`ala dalam (rangka) persiapan ilahiyah
untuk risalah Muhammad s.a.w. Sesungguhnya laki-laki normal berusia 25 tahun
tidak mungkin menikahi wanita janda berusia jauh diatasnya yang memungkinkan
ialah menikah dengan perempuan yang lebih muda dari usianya, tetapi di sini
Allah menghendaki lain dan menciptakan kondisi dimana beliau bisa menikahi
Khadijah. (Diantara rahasianya ialah)Rasulullah lebih membutuhkan wanita yang
matang untuk meneguhkannya dalam mengemban amanat risalah, ini jauh berbeda
jika yang dinikahi ialah wanita muda yang belum matang besar kemungkinan akan
menambah kegalauan beliau[12]”.
Dalam
buku “Fiqhus Siirah”, Muhammad al-Ghazali berkomentar, “Khadijah
adalah contoh yang bagus bagi wanita yang (ingin) menyempurnakan kehidupan
orang besar. Para pengemban risalah memiliki hati yang sedemikian
peka(sensitif); banyak mengalami tipu daya dari realita yang hendak dirubah;
menanggung beban berat jihad yang amat besar dalam rangka untuk jalan kebaikan
yang ingin diraihnya. (Karena itulah) mereka sangat butuh pada seorang
wanita yang mampu
menguatkan(meneguhkan) kehidupan mereka
secara khusus dengan keramahan(kelemahlembutan) dan hiburan, di samping itu juga
pengertian dan bantuan. Sedang Khadijah adalah seorang wanita yang terdepan
dalam masalah ini dimana dia memiliki perangai tersebut, Ia juga punya pengaruh
yang baik dalam kehidupan Muhammad S.a.w”[13].
II.
Alqaab(Julukan-Julukan) Khadijah.
III.
Keutamaan-Keutamaan Khadijah binti
Khuwailid:
Diantara keistimewaanya secara global
ialah: Wanita yang
pertama kali menjadi istri Nabi; Melahirkan anak untuk Rasulullah; Tidak pernah
dimadu semasa hidupnya; Hartanya diinfakkan untuk perjuangan Islam; Rasulullah
pernah menjadi karyawan bisnis dagangnya; Allah pernah menyuruh Nabi memberi
kabar gembira pada Khadijah bahwa ia akan dibangunkan rumah(istana) dari
mutiara di surga, tidak akan mendengar kebisingan suara dan tidak akan
penat(Hr. Bukhari, Muslim).
1.
Memiliki nasab yang paling utama dan mulia diantara wanita Quraiys lain pada jamanya.
2.
Menjadi istri pertama Rasullah Saw. sedang waktu itu dia janda.
5.
Rasulullah tidak menikahi siapapun semasa hidupnya dan
Rasulullah menyuapi Khadijah
dengan anggur dari Surga.
7.
Nabi sering sekali memujinya(Hingga suatu ketika Aisyah pernah
cemburu padanya).
8.
Nabi selalu berbuat baik terhadap famili dan teman-teman
Khadijah meski Khadijah
telah wafat.
V.
Wafatnya:
Ketika tahun kesepuluh kenabian
Khadijah meninggal dunia. Hari itu diabadikan sejarah dengan nama `Aamul
Huzni(Tahun Duka Cita). Kata al-huzn setidaknya menggambarkan betapa
Rasulullah amat berduka terhadap orang yang menjadi tulang punggung psikisnya;
terhadap penyejuk hatinya yang selama ini menemani perjuangan beliau dalam
mengarungi terjalnya medan dakwah. Ia wafat sebelum diwajibkannya shalat dan
dikebumikan di Hajun(gunung di Makkah tempat pemakaman keluarganya).
VI.
Pelajaran-Pelajaran:
1.
Wanita shalihah ialah wanita yang selalu menjaga kesucian
dan kehormatan dirinya(Kita ambil pelajaran ini dari kisah Khadijah yang
dijuluki sebagai Wanita Suci sejak mudanya).
2.
Wanita shalihah harus bisa menjadi pelipur lara, penenang
hati bagi suaminya(pelajaran dari kisah Khadijah ketika menenangkan
kegelisahan Nabi setelah menerima wahyu). Hal ini sejalan dengan tujuan nikah
yaitu untuk menggapai dan menciptakan ketenangan dalam rumah tangga.
3.
Wanita shalihah ialah wanita yang bisa dijadikan partner
dakwah(Pelajaran dari kisah perjuangan Khadijah bersama nabi dalam
memperjuangkan Islam).
4.
Wanita shalihah itu mandiri dan tidak cengeng(pelajaran
dari profesi Khadijah yang menjadi pebisnis dan ketegarannya dalam menemani
perjuangan dakwah Nabi).
5.
Wanita shalihah adalah wanita yang mampu mendidik
anak-anaknya dengan baik(pelajaran ini diambil dari kisah Khadija dimana
atas didikanya, semua anaknya masuk Islam semuanya bahkan anaknya yang bernama
Fatimah termasuk wanita-wanita terbaik sepanjang masa menurut penuturan
Rasulullah Saw).
6.
Wanita shalihah teguh pendirian dan sabar dalam
menghadapi rintangan dan ujian yang menimpa(Diambil dari kisah Rasul
bersama Khadijah, dimana Khadija teguh pendirianya dalam mempercayai kebenaran
Islam, meskipun pada realitanya banyak ditimpa halangan dan ujian hingga pada
puncaknya ialah ikut mengungsi ke lembah ketika diboikot sama orang-orang
Qurays).
7.
Diantara kriteria yang dijadikan acuan wanita
shalihah dalam memilih calon suaminya ialah
sebagai berikut berikut: 1. Jujur 2. Amanat dan 3. Berakhlak mulia 4.
Profesional(Diambil dari kisah Khadijah ketika beliau tertarik pada nabi
karena kejujuran, amanat dan akhlaknya yang mulia).
8.
Diantara indikator wanita shalihah ialah rajin beribadah(Sebagaimana
yang dicontohkan Khadijah binti Khuwailid).
9.
Wanita shalihah adalah wanita yang ta`at pada suami(Tentu
saja dalam hal kebaikan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Khadijah).
10. Ganjaran bagi
wanita shalihah adalah surga(Dalam hadits nabi ditegaskan bahwa Khadijah akan masuk
Surga, diantaranya ialah karena beliau adalah wanita yang shalihah).
IV
Fathimah binti Muhammad
I.
Nasab dan Profil:
Namanya
Fathimah binti Muhammad bin Abdillah bin Hasyim bin Abdi Manaf. Dia merupakan
anak perempuan Rasulullah Saw yang terkecil, ibunya bernama Khadijah -
yang merupakan istri pertama Rasulullah dan pertama kali masuk Islam -. Dia
termasuk di antara anak-anak yang pertama kali masuk Islam; tumbuh dan
perkembang di rumah Nabi dan mendapat pendidikan langsung dari Nabi saw. Dia
lahir pada hari Jum`at, tanggal 20 Jumadil Akhir, tahun ke lima sebelum
kenabian/ketika Nabi saw berusia 35 tahun dan bertepatan dengan peristiwa
penting berupa peletakan hajar aswad dimana Rasulullah mendapat gelar al-Amiin(yang
dapat dipercaya) karena mampu menjadi problem solver(pemecah masalah)
terhadap permasalahan itu. Khadijah sangat sayang sekali pada Fathimah, hanya
dia satu-satunya anak Rasul yang sangat mirip dengan Rasulullah, dan dikemudian
hari dari dialah keturunan Rasul berkembang.
Untuk
menggambarkan bagaiman masa pertumbuhan Aisyah semasa kecil, mungkin hanya satu
kata yang dapat mewakilinya yaitu al-Jiddu (sunguh-sungguh). Semasa
hidupnya ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Ia mendapat bimbingan
langsung dari Rasulullah, mendengar dan belajar langsung ayat-ayat al-Qur`an
darinya. Bahkan dia turut merasakan penderitaan yang dialami Rasulullah,
seperti ketika Rasulullah sedang shalat dilempar isi perut onta oleh `Uqbah bin
Abi Mua`ith lalu dibuanglah oleh Fathimah dan ia merasa sedih yang luar biasa,
demikian juga ia turut serta ketika umat Islam diboikot oleh orang kafir
Quraiys selama tiga tahun hingga mengalami kesusahan yang luar biasa, bahkan
peristiwa ini berpengaruh pada kondisi
fisiknya.
Fathimah
menikah dengan Ali pada usia lima belas tahun, pada tahun ke dua hijriah, pada
bulan Ramadhan dan baru digauli pada bulan Dzulhijjah. Rasulullah menikahkan
Ali dengan Fathima berdasarkan perintah Allah, karena itu ketika Abu Bakar dan
Umar hendak melamar Fathimah tidak diijinkan karena perintah-Nya untuk Ali.
Mahar yang diberikan Ali pada waktu itu dari hasil menjual baju besinya sekitar
480 dirham, tapi Rasulullah memerintahkan supaya membaginya menjadi sepertiga
mahar, kebutuhan perkawinan dan sepertiga lagi untuk baju. Dari hasil
perkawinannya dengan Ali Fathimah memiliki 6 anak: Hasan(3 H), Husain(4 H),
Muhsin(meninggal karena keguguran), Zainab(5 H), Umi Kultsum(7 H) dan Ruqayyah.
Kalau
diperhatikan secara cermat melalui literatur-literatur sejarah kehidupan
Fathimah dan Ali r.a. maka akan didapati model kehidupan rumah tangga yang
sangat bersahaja, bahkan cendrung kekurangan. Suatu saat Ali pernah mendatangi
Rasulullah menyampaikan perihal Fathimah yang tangannya sakit gara-gara
mengaduk adonan makanan sendiri, karena itu Ali meminta Rasulullah memberinya
pembantu agar bisa membantu Fathimah, namun permintaan itu ditolak Rasul karena
Ia ingin anaknya meneladaninya, bahkan ketika Fathimah memakai perhiasan,
disuruh rasul mencopotnya karena itu bisa menjadi api neraka di akhirat,
akhirnya ia copot dan dijual untuk membebaskan budak. Cerita tersebut
menggambarkan betapa Rasul sangat sayang padanya hingga menginginkan Fathimah
meneladani setiap apa yang dilakukan Rasulullah, karena pada beberapa kesempatan
Rasul bersabda, “Fathimah adalah bagian dariku, barangsiapa menyakitinya
berarti menyakitiku”, ini mengindikasikan bahwa karena Fathimah bagian dari
nabi maka tingkah lakunya harus seperti nabi.
Sepanjang
kehidupannya Fathimah hanya sibuk di rumah menjadi istri shalihah, melainkan
setelah Rasulullah wafat dia mulai sedikit bersentuhan dengan kehidupan luar
dengan menanyakan harta warisan berupa tanah Fidak peninggalan
Rasulullah di Khaibar, namun ketika Abu Bakar ditanya mengenai harta warisan
itu, beliau menjawab bahwa Rasulullah bersabda, “Kami para nabi tidak
mewariskan sesuatu, apa yang kami tinggalkan adalah sedekah” setelah
beberapa waktu akhirnya Fathima ridhla dengan keputusan Abu Bakar.
Menjelang
wafat, Fathimah mewasiatkan 3 hal pada Ali: 1. Ali disuruh menikah dengan
Umaamah binti al-`Aash bin ar-Rabii`, 2. Membuat keranda/peti mati sebagaimana
yang digambarkannya[yang dapat menutupnya dengan serapat mungkin sehingga tidak
menampakkan auratnya], 3. Minta dikubur di Baqi` pada malam hari. Kemudian,
beberapa bulan kemudian Fathimah wafat. Menurut pendapat yang paling kuat,
Fathimah wafat pada hari Senin malam Selasa, bulan Ramadhan, tahun sebelas
hijriah, ketika itu usianya duapuluh delapan tahun.
II.
Gelar/laqab : Az-Zahraa[putih, berbinar], Al-Batuul[memutuskan
diri untuk beribadah].
III.
Kunya : Ummu Abiiha(Ummu Muhammad). Diberi kunya demikian karena pasca meninggalnya Khadijah, Fathimahlah yang
menggantikan peran Khadijah.
IV.
Ciri-ciri fisik/dan sifat-sifatnya:
1.
Berwajah cantik, dan sangat mirip Rasulullah.
2.
Berkulit coklat kekuningan. Warna kulitnya berubah akibat
penyakit dan kesusahan hidup yang dialaminya.
3.
Berbadan kurus dan kecil[ini akibat pengaruh
keikutsertaannya menjadi korban pemboikotan suku Qurays selama 3 tahun
lamannya].
4.
Fisiknya lemah dan sering sakit.
5.
Sangat merasa mulia karena
mempunyai bapak Rasulullah. Karenanya, ia sangat senang sekali ketika
anaknya yang pertama, Hasan wajahnya sangat mirip dengan Rasulullah.
6.
Berkemauan kuat.
7.
Sabar.
8.
Kuat dan taat beragama. Disamping mendapat mendidikan
langsung dari rasul dia juga mewarisi sifat ini dari keluarga ibunya(khadijah)
yang dikenal kuat dalam beragama.
9.
Sangat baik.
10. Menjaga kehormatan diri.
11. Qona`ah.
12. Pandai bersyukur.
13. Pendiam, sedikit bicara/ bicara
seperlunya. Tidak akan ngomong sebelum ditanya.
V.
Keistimewaan :
1.
Rasul menamakannya Fathimah karena mendapat ilham langsung
dari Allah.
Maknanya ialah anak ini tidak bakal masuk neraka/terhalang masuk neraka.
2.
Memiliki keyakinan dan iman yang kuat.
3.
Merupakan penghulu wanita umat Islam dan penghulu wanita di
surga sebagaimana ibunya. Sebagaimana
riwayat yang menjelaskan bahwa suatu ketika nabi didatangi Jibril, kemudian
Jibril menyampaikan kabar kabar gembira bahwa Fathimah akan menjadi penghulu
wanita di surga.
4.
Rasulullah sangat ghirah(tak rela) Fathima dimadu. Sewaktu Ali mau melamar anak Abu
Jahal, Rasulullah tidak mengijinkannya, akhirnya Ali tidak jadi melamar,
Rasulullah bersabda, “Fathimah adalah bagian dariku barang siapa
menyakitinya berarti menyakitiku”.
5.
Sewaktu Rasulullah menjelang meninggal, hanya dia yang
diberi rahasia yang membuat dia menangis kemudian tertawa.
6.
Bahasanya sangat baligh dan Fashih. Contohnya sebagai berikut
ketika Nabi wafat Fathimah berujar:
« يَا
أَبَتَاه ، إِلَى جِبْرِيْل يَنْعَاهُ ، يَا أَبَتَاه ، مِنْ رَبّهِ مِا أَدْنَاهُ
، يا أبتاه ، جِنَانُ الْفِرْدَوْسِ مِأْوَاهُ ، يَا أَبَتَاه ، أَجَابَ رَبًّا دَعَاه »
7.
Rasulullah pernah mendoakan Fathimah dan keluarganya dengan doa demikian:
اللَّهُمَّ هؤُلَاءِ أَهْلُ
بَيْتِيْ وَخَاصَتِي اَذْهِبْ عَنْهُمْ الرِجْسَ وَطَهِّرْهُمْ تَطْهِيْرًا
“Ya Allah mereka ini adalah keluargaku
dan orang istimewaku, lenyapkanlah dari mereka kotoran dan bersihkanlah mereka
sebersih-bersihnya”.
8.
Anak yang paling mirip dengan Rasulullah baik akhlak maupun
ciri fisiknya.
9.
Merupakan anak tercinta Rasulullah.
10. `Afifah sangat menjaga kehormatan dirinya.
11. Allah ridha
terhadap apa yang Fathimah ridhai dan Allah murka terhadap apa yang Fathimah
Murkai.
12. Di antara bentuk kasih sayang Rasulullah
padanya ialah setiap kali bertemu dengan Fathimah dirumah ia awali dengan
ciuman kasih sayang.
13. Ketika sedang berpergian orang akhir
washiatnya adalah pada Fathimah, adapun ketika
kembali, setelah shalat di masjid, orang yang pertama kali dijumpai adalah
Fathimah.
14. Memiliki
keluarga yang sangat shalih, agung dan sempurna. Bapaknya: Rasulullah(Nabi terbaik),
ibunya: Khadijah(wanita terbaik), suaminya: Ali(Laki-laki agung dan shalih),
anaknya: Hasan dan Husan(penghulu pemuda di surga).
15. Memiliki lahjah(dialek)
yang paling jujur
setelah Rasulullah.
16. Kehidupannya
sangat bersahaja, bahkan cendrung kesusahan materi.
17. Allah
mengharamkan Fathimah beserta keturunanya masuk neraka.
18. Sewaktu di
padang mahsyar orang-orang diperintah menudukkan pandangan dari Fathimah hingga
ia selesai lewat.
VI.
Pelajaran-pelajaran:
1.
Semakin besar dan agung kedudukan seseorang semakin besar
pula ujian dan cobaannya.
2.
Keluarga yang baik akan sangat berpengaruh positif pada
anak. Karena itu
kita harus menciptakan rumah tangga yang baik supaya dapat membina generasi
yang baik.
3.
Diantara ciri wanita shalihah ialah membela
kebenaran meskipun usianya masih belia.
4.
Wanita shalihah adalah wanita yang `iffah
bisa menjaga kehormatan diri.
5.
Wanita shalihah memiliki keyakinan dan
keimanan yang kuat.
6.
Wanita shalih memiliki ciri khas zuhud
dan bersahaja, tidak materialistis.
7.
Wanita shalihah kemauannya sangat kuat.
8.
Wanita shalihah pasti berakhlak mulia sebagaimana Fathimah seperti: sabar,
syukur, qana`ah, ta`at, baik dsb.
9.
Meski berasal dari keturunan orang besar/agung tidak membuat
wanita shalihah terlena,
tapi membuat dia semakin komitmen dan sungguh-sungguh dalam menjalankan agama.
Sebagaimana Fathimah, meskipun dia anak kandung Rasulullah, tidak serta merta
menikmati fasilitas elit dari bapaknya tetapi yang ada malah merasakan
penderitaan yang banyak dalam rangka memperjuangkan kebenaran Islam.
10. Wanita
shalihah adalah yang pandai bersyukur dan sabar terhadap kondisi kehidupan rumah
tangga.
11. Wanita
shalihah adalah wanita yang sangat sayang pada orang tua.
12. Tugas wanita
shalihah yang terutama ialah menjaga, mendidik, memelihara anak dan menjadi
penentram jiwa suami.
Wanita shalihah tidak akan keluar rumah melainkan terpaksa dan ada kebutuhan
mendesak.
13. Wanita
shalihah tidak berbicara melainkan ada keperluan. Tidak mengumbar pembicaraan dengan
ngrumpi, ghibah dan lainnya yang tak bermanfaat.
V
`Aisyah binti Abu Bakar As-Shiddiq
I.
Nasab dan Profil.
Namanya
ialah `Aisyah binti Abi Bakar bin Abi Quhaafah Utsmaan bin `Aamir bin `Amru bin
Ka`ab bin Sa`ad in Taimi bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ay al-Qurasyiah,
at-Taimiyah, al-Makkiyahh, an-Nabawiyah.
Aisyah
merupakan anak Abu Bakar dari istrinya
yang bernama Ummu Rumaan, nama aslinya Zainab dari bani Kinaanah. Sewaktu
Jahiliyah Ummu Rumaan merupakan istri temannya Abu Bakar yang bernama Abdullah
bin al-Haarits bin Sakhiirah, dan memiliki anak yang bernama at-Thufail.
Sepeninggalnya al-Haarits, Ummu Rumaan
dinikahi Abu Bakar untuk menjaganya.
Ummu
Ruman adalah wanita yang cerdas, ia masuk islam, berhijrah dan mengalami kesusahan
yang sangat di jalan agama dan suaminya. Diriwayatkan dari Nabi, " Barang
siapa yang senang melihat wanita yang termasuk bidadari maka lihatlah pada Ummu
Rumaan)". Ummu Rumaan wafat pada masa Khalifah Utsman bin Affan.
Tidak
bisa diketahui secara pasti kelahiran Aisyah, namun yang paling mendekati pada
kebenaran ia dilahirkan pada tahun 11 atau 12 sebelum hijrah. Dengan demikian
sewaktu Nabi menggaulinya usianya sekitar 14 tahun.
Aisyah
lahir di Klan bani Tayim yang orang-orangnya terkenal santun, lemah lembut dan
beradab. Sejak kecil ia mendapatkan pendidikan itu dari orang tua dan
lingkunganya. Istimewanya lagi, ia lahir dalam kondisi orang tuanya muslim,
sehingga sejak kecil dia sudah mendapatkan pendidikan islami. Lebih dari itu,
sejak kecil Aisyah sudah pandai menulis sehingga bisa dikatakan dia merupakan
gadis paling unggul dikalangan Klan Tayim.
Aisyah
banyak mewarisi keistimewaan Abu Bakar baik dari segi fisik maupun
akhlaknya.Abu Bakar memiliki wajah tampan(pada beberapa riwayat ia dijuluki `atiiq
karena ketampanannya), berbadan kurus, berpostur tubuh kecil, sangat sensitif,
sangat cerdas, sangat dermawan dan suka membantu orang kesusahan, sangat
jujur,pintar beretorika(bisa membikin terdiam siapa saja yang berani
menyinggungnya). intinya: Aisyah itu cantik, pandai, berwawasan luas dan
fashih.
Nabi
menikahi Aisyah pada bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian dan baru
menggaulinya sewaktu di Madinah tahun sati hijriyah. Kalau dicermati dengan
baik dan saksama, rumah tangga Aisyah dengan Nabi sangat jauh berbeda dengan
kondisi sewaktu Nabi bersama Khadijah. Bersama lebih menggambarkan kerasnya
perjuangan, kedewasaan dan kematangannya dalam menenangkan hati nabi, bahkan
Khadijah memiliki kekuatan spritual yang dapat meneduhkan hatinya. Sedang
bersama Aisyah lebih dikenal dengan kemesraan-kemesraannya, mengingat umur
Aisyah yang masih muda dan menginginkan pemenuhan terhadap hasrat mudanya, dan
rupanya ini sangat menghibur nabi.
Kedekatan
nabi dengan Aisyah sudah tidak diragukan lagi, bahkan Aisyah merupakan istri
yang paling dicintainya, ini senada dengan apa yang ditanyakan oleh `Amru bin
al-`Aash ketika bertanya pada Rasulullah mengenai orang yang paling
dicintainya. Adapun berkenaan dengan cinta Rasulullah kepada Khadijah ada
ungkapan nabi yang terkenal, “Aku dikaruniai cintanya”. Jadi disini
dapat diketahu perbedaan antara cinta nabi kepada Aisyah dan Khadijah.
Lebih
jauh dari itu dalam satu riwayat ditegaskan bahwa Rasulullah mengetahui kapan
Aisyah marah kepadanya dan kapan ridha padanya. Kalau sedang ridha Aisyah
mengucapkan: “ Demi Tuhannya Muhammad, sedang ketika marah ia mengatakan: “demi
Tuhanya Ibrahim”. Diriwayat yang lain dijelaskan bahwa ketika Aisyah marah
menanggil Nabi dengan sebutan, “Ya Muhammad”, dan ketika senang ia menyebutnya,
“ya Rasulallah”. Pengetahuan Rasul yang mendalam mengenai kepribadian Aisyah
ini menandakan betapa perhatian dan cintanya Rasullah padanya.
Kisah-kisah
romantis dan mesrah acap kali terjadi ketika Rasulullah bersama Aisyah. Aisyah
pernah lomba lari dengannya; menonton bareng permainan anggar anak Habasyah
sedang ketika itu Aisyah merangkul Rasul dari belakang; mandi bersama dalam
satu bijana; menyisir rambut Rasulullah
dari jendela masjid ketika i`tikaf; Rasul mencium Aisyah dengan mesrah ketika
sedang berpuasa; ketika menjelang wafat beliau meminta Aisyah untuk melembutkan
syiwak dengan mulutnya sehingga menurut riwayat Aisyah air ludahnya bercampur
dengan Rasulullah; bahkan ketika meninggal Rasulullah berada pada pangkuanya.
Antara
Khadijah dan Aisyah terdapat perbedaan taqaabul. Perbedaan taqaabul(oposisi,
berhadapan), ini memang sangat dibutuhkan nabi.Khadijah bagaikan seorang
ibu yang menjaganya, sedang Aisyah bagaikan seorang anak yang sedang diasuhnya.
Khadijah membahagiakan Rasul dengan kebijaksanaan dan kedewasaannya, sedang
Aisyah dengan kecantikan dan keaslianya.
Mas
kawin nabi untuk Aisyah 400 dirham.
II.
Gelar-gelar `Aisyah:
1.
Al-Humairaa`.
2.
Ummul Mu`minin.
III.
Kunya Aisyah:
Ummu Abdillah.
IV.
Ciri-ciri Fisik, karakter dan akhlak
Aisyah:
1.
Berkulit putih dan sangat cantik. Karena itulah sampai nabi
menjulukinya, Humaiiraa`(yang berkulit sangat putih).
2. Postur
tubuhnya mendekati tinggi(karena ia pernah menyindir Shafiyah yang
berpostur pendek).
3. Sewaktu
masih muda badannya kurus(sampai orang yang mengangkat tandunya tak merasa
kalau Aisyah tak di dalamnya pada peristiwa kehilangan kalung pasca perang bani
Musthaliq). Beberapa tahun kemudian badanya hampir mendekati gemuk.(sebagaimana
yang diriwayatkanya dalam satu hadits, " Aku keluar bersama Nabi pada
sebagian safarnya sewaktu itu aku masih muda dan kurus, lalu Nabi berkata pada
sahabat2nya, kemarilah...kemarilah..kemudian Ia berkata: Kesinilah engkau(wahai
Aisyah) kita akan adu lari, dan aku menang pada waktu itu, hingga setelah aku
mulai gemuk pada safar yang lain Nabi berkata pada orang-orang untuk
menyaksikannya kembali, kali ini Nabi yang memenangkan adu lari kemudian
berkomentar, "Ini sebagai balasan dari kekalahanku waktu itu".
4. Pernah
sakit demam kemudian rambutnya rontok, karena itu Ia menasihatkan, " Jika
kalian punya rambut maka rawatlah".
5. Suaranya
nyaring.(ini diambil dari kisah perang Jamal dimana dia berkhotbah diatas
tandunya, dan orang-orang mendengarkan khutbahnya).
6. Semangat,
enerjik dan berkarakter.
7. Dermawan.
8. Jujur
9. Sangat
cerdas dan hafalannya kuat.
10. Gemar
sekali menuntut ilmu.
11. Sering
cemburu pertanda cinta.
12. Pandai
ilmu sejarah, sya`ir, falaq, fiqih, tafsir, kedokteran dll.
V.
Beberapa Keistimewaan Aisyah binti Abi
Bakar.
1.
Dari sisi keturunan dan kelahirannya.
Bapaknya
ialah seorang yang paling dicintai nabi yaitu Abu Bakar. Sedangkan ibunya
adalah Ummu Rumaan yang mana nabi pernah berkomentar mengenainya, “Barangsiapa
yang ingin melihat wanita dari bidadari, maka lihatlah Ummu Rumaan”. Dari
kedua orang tua yang agung inilah Aisyah lahir dan berkembang hingga Ia dewasa.
2.
Diberi kunya Rasul dengan
sebutan Ummu Abdillah.
Kisahnya
ialah, suatu saat Aisyah meminta kepada Rasulullah untuk memberikannya kunya,
sewaktu anak Asma` binti Abi Bakar lahir yaitu Abdullah bin Zubair maka
seketika itu Rasullah memberi kunya Aisyah dengan sebutan Ummu Abdillah,
ia dikenal dengan kunya tersebut hingga wafatnya.
3.
Pernah dipanggil Rasul dengan sebutan al-muwaffaqah(yang
sukses, sesuai).
4.
Turut serta dalam peristiwa hijrah ke Madinah, dimana dia
beserta ibunya melewati jalan yang terjal dan mendaki.
5.
Jibril mendatangi nabi dalam mimpinya
bahwa Aisyah akan menjadi istrinya.
6.
Istri Rasulullah baik di dunia maupun akhirat dan akan
dikumpulkan bersamanya.
7.
Istri dan manusia yang paling dicintai
Rasulullah.
8.
Setiapkali Rasulullah menggilir
istrinya selalu ditutup dengan Aisyah.
9.
Rasulullah menganjurkan Fathimah dan
lainya mencintai Aisyah.
10. Setiap orang
yang mau memberi hadiah kepada nabi selalu pada masa giliran Aisyah.
11. Pernah
didoakan Rasulullah agar diampuni dosa yang telah lalu dan yang akan datang.
12. Rasulullah
menciumnya sewaktu lagi berpuasa.
13. Rasulullah
tahu persis kapan Aisyah marah dan senang padanya.
14. Pernah adu
balapan bersama Rasulullah.
15. Rasul tidak
pernah menikahi gadis selain dirinya.
16. Pernah diajak
Rasulullah melihat permainan tombak anak Habasyah, sedang pada waktu itu Aisyah
berada dibelakang Rasulullah sambil memagudkan pipinya dipundak nabi.
17. Ketika turun
ayat mengenai pilihan untuk tetap bersama Rasulullah atau berpisah, dia bisa
menjawabnya dengan sangat baik.
18. Rasul memilih
menetap di rumahnya ketika sakit menjelang kematian.
19. Keutamaan
Aisyah atas wanita lain bagaikan keutamaan Tsariid(makanan daging campur
roti) atas semua makanan.
20. Mendapatkan
salam dari malaikat Jibril dan pernah melihatnya.
21. Rukhsah tayammum
bagi umat berkat Aisyah.
22. Mendapat
pembebasan tak bersalah langsung dari langit pada peristiwa ifki(tuduhan
berbuat serong).
23. Memiliki
sepuluh keunggulan dari istri-istri nabi yang lain:
1.
Hanya ia istri nabi yang dinikahi dalam kondisi masih gadis.
2.
Tidak ada istri nabi yang memiliki kedua orangtua muslim dan
sama-sama hijrah selain aku.
3.
Allah menurunkan terbebasnya ia dari tuduhan orang munafiq.
4.
Jibril turun dari langit dengan membawa gambaranku di sutra
pada rasulullah pada waktu mimpi.
5.
Jibril berkata pada mimpi nabi, nikahilah Aisyah dia akan
menjadi istrimu.
6.
Mandi bersama Rasulullah pada satu bijana.
7.
Turun wahyu ketika bersama Aisyah.
8.
Ketika meninggal Rasulullah berada pada dada(pangkuan)
Aisyah.
9.
Nabi meninggal pada waktu giliran Aisyah.
10. Nabi dikubur di rumah Aisyah.
24. Berwawasan
luas dan alim. Dan termasuk wanita
terbaik di dunia. Urwah
bin Zubair berkata: "Tidak aku jumpai seorangpun yang lebih mengetahui
tentang Fiqih, kedokteran dan Sya`ir daripada Aisyah.
25. Zuhud,
dermawan, jujur, dan cantik.
26. Rajin
beribadah, wara` dan takut pada Allah.
27. Suka cemburu.
28. Meninggal
pada bulan Ramadhan, pada tanggal 17 pada tahun 58 Hijriah, usianya ketika itu
sekitar 70 tahun dan dikubur di Baqi`.
29. Termasuk
orang yang paling banyak meriwayatkan hadits, ia meriwayatkan dari Rasulullah
sebanyak 2210 hadits mengenai berbagai permasalahan agama dll.
30. Wanita
muslimah yang paling paham(faqihah) mengenai hukum agama Islam
VI.
Pelajaran-pelajaran:
1.
Kesempurnaan yang dianugerahkan Allah
kepada kita jangan sampai membuat diri kita sombong, tapi diarahkan untuk
perjuangan dakwah Islam.
2.
Wanita muslimah harus mempunyai ghirah,
semangat dalam memperjuangkan agama Islam.
3.
Anjuran untuk antusias dalam
mempelajari ilmu, baik yang bersifat syar`i maupun kauni.
4.
Cemburu yang proporsional pertanda
kuatnya cinta.
5.
Menjadi muslimah dermawan.
6.
Semakin tinggi cinta, semakin besar
ujian.
7.
Berjuang untuk Islam dengan kelebihan
yang dimiliki.
8.
Tak ada kata henti dalam perjuangan
dakwah hingga titik darah penghabisan.
9.
Cinta akan selalu bersimi indah di tengah
badai uji dan derita.
10. Wanita
Shalihah dari kisah Aisyah memiliki ciri-ciri demikian:
a.
Kapasitas keimanan yang tinggi.
b.
Rajin ibadah.
c.
Semangat, kuat dan enerjik.
d.
Penuh cinta.
e.
Berwawasan luas.
f.
Sopan santun.
g.
Taat, sayang, dan cinta suami.
h.
Dermawan
i.
Pecinta sastra.
j.
Tak gentar menghadapi badai ujian.
k.
Menjadi mitra yang baik dan
menyenangkan bagi suami dalam dakwah.
l.
Romantis dan mesrah.
[2] . Maksudnya: sebaliknya Sekalipun isteri
seorang kafir apabila menganut ajaran Allah, ia akan dimasukkan Allah ke dalam
jannah.
[3] .
Lihat surat at-Tahrim(66), ayat: 11.
[4] .
فَإِذَا سَأَلْتُمُ
اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّة (Hr. Bukhari, Ahmad dan Baihaqi).
[5] .Tafsir
ibnu Katsier, Juz: II, Bab: 33, Hal: 33, Cet: Daru at-Tayyibah.
[6]
.Qs. Ali Imran: 42.
[7] .
Yaitu dalam surat ke sembilan belas, dari surat al-Quran.
[8] .
Qs. Ali Imran: 42.
[9] .
Dari pernikahanya dengan Abu Haalah ini beliau mempunyai putra bernama
Hindun(Sumber: Khadijah Ummul Mu`minin karya : as-Sayyid Abdul Hamid
az-Zahrawi, hal: 111).
[10] .
Arwa`ul Qiyam al-Hadhaariyah fi Sirati Kharil Bariyah(Anjugu, hal:6).- Imtaa`ul
Asmaa` bima linnabiyyi minal ahwaal(Ahmad bin Ali al-Maqrezi, Juz:6, hal:
25). –Ar-Rahiiqu al-Makhtuum(Shafiyurrahmaan al-Mubarakfuri, hal: 46). -
As-Sirah an-Nabawiyah `ardhu Waqaa`i wa Tahlili Ahdaats Durusun wa `Ibar,
Ali Muhammad Muhammad as-Shallabi, juz:1, hal: 83.
[11] .
Perang antara Quraisy dan pendukungnya dari suku Kinanah dengan suku Qais
`Iilan. Dinamakan Fijar karena perang dilakukan pada bulan Muharram yang
berarti menodai kemuliaan bulan Muharram.
[12] .
Disarikan dari kitab, Fataawan Nisaa` karya Imam Sya`rawi, hal: 115.
[13] .
Muhammad al-Ghazali, Fiqhus Sirah, hal:67, Cet: Daarud Da`wah.
[14]. Ummul
mu`miniin Khadijah binti Khuwailid al-Matsalul A`la linisaail `Aalamiin,
Karya: Ibrahim Muhammad Hasan al-Jamal, hal: 12.
[15]
. ibid hal: 13
[16] .
ibid, hal: 14
[17] .
Ibid, hal: 15
[18] .
Subulul Huda war Rasyad fi Sirati Khairil `Ibaad karya Muhammad bin
Yusuf As-Shaalihi as-Syaami, hal: 115.
[19] .
Diriwayatkan oleh Aisyah bahwa ketika Rasulullah menyebut/mengingat Khadijah,
beliau tidak pernah putus asa(berhenti) memuji dan meminta ampun untuknya.
Suatu hari beliau menyebut Khadijah dan membuatku cemburu lantas aku berkata:
Engkau telah diberi ganti Allah(yang lebih baik) dari istri yang tua renta(
kemudian diganti yang masih muda), mendengar perkataanku beliau marah bukan
main, hatiku merasa sedih seraya berkata: Ya Allah jika Engkau hilangkan amarah
Rasulullah padaku maka aku tidak akan menyebut kejelekan lagi pada Khadijah,
ketika nabi mendengar ucapanku nabi berkata: , ”Apa yang kamu katakan? Ia
beriman padaku ketika orang-orang mendustakanku, dan memberi perlindungan
padaku ketika orang-orang menolakku, dan aku dianugerahi anak darinya sedang
dari kalian tidak” Aisyah berkata: Setelah peristiwa itu Rasulullah pergi
dariku selama sebulan(al-Ishaabah: ibnu Hajar al-Asqalani).
[20] .
Bersumber dari Abu Hurairah, ia berkata: (suatu hari) Jibril mendatangi Nabi
Saw. lantas berkata, ”itu Khadijah sedang datang membewakan untukmu makanan dan
minuman, jika ia datang maka sampaikanlah salam dari Tuhannya dan dariku, dan
berikan kabar gembira padanya bahwa ia akan mendapat istana di surga dari
permata, yang tidak terdengar kebisingan dan tidak capek(Hr. Bukhari,
Muslim).
[21] .
Ibid.
[22]
. Anas meriwayatkan bahwa sebaik-baik wanita
di dunia ialah Maryam, Asia, Khadijah binti Khuwailid dan Fatimah. Bahkan
menurut riwayat Abdul Barqi dalam kitab al-Istii`aab mengatakan bahwa penghulu
para wanita di surga setelah Maryam ialah Fatimah, Khadijah dan istri Firaun,
Asia.
[23] .
ibid.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !