Bagai
emas ditempa dalam api hingga yang tersisa hanya yang terbaik dan berkualitas.
Begitulah gambaran dari kata “fitnah”. Kata kunci fitnah ialah: ujian dan
cobaan. Orang bisa dikatakan sukses jika telah mampu lolos dan lulus dari ujian
yang menimpa. Layaknya anak sekolah yang harus menjalankan ujian, demikian juga
manusia, untuk menggapai kesuksesan harus ada ujian. Ujian itu ialah: fitnah.
Ada juga makna lain dari fitnah menurut al-Qur`an dan as-Sunnah diantaranya: Memalingkan orang dari jalan al-Qur`an,
siksa, syirik, kufur, jatuh dalam kemaksiatan, kesamaran hak dan batil,
penyesatan, pembunuhan, penawanan, perbedaan hati, gila dan membakar dengan
api. Tapi dalam kamus besar bahasa Indonesia, fitnah diartikan: perkataan
bohong atau tanpa berdasakan kebenaran yang disebarkan dengan maksud
menjelekkan orang. Entah dari mana dasar pengambilan arti ini, yang jelas dari
bahasa Arab tidak ada yang mengandung arti itu, walaupun pada dasarnya semua
bisa menyatu dan masuk pada kata: ujian dan cobaan.
Dari
pengertian ini, sejatinya tidak ada manusia yang bisa menghindar atau kebal
dengan yang namanya fitnah. Kehidupan berisi ujian dan cobaan. Cobaan bisa
berupa kesusahan dan kesengsaraan, bisa juga kenyamanan dan kenikmatan,
keduanya sama-sama ujian. Fitnah bisa berupa istri, anak, jabatan, kesusahan
dan lain sebagainya yang bisa untuk menguji seberapa layak seseorang bisa
menggapai kesuksesan. Fitnah yang puncak dan tertinggi adalah ketika sudah
sampai pada titik dimana nyawa hilang; ketika nyawa organisasi di bawah
bayang-bayang kehancuran; ketika persatuan hancur lebur berantakan.
Dalam
sejarah emas sahabat Nabi ada salah seorang sahabat yang secara khusus diberi
pernyataan Nabi: Fitnah tidak akan membahayakannya. Ungkapan senada juga
disampaikan oleh Hudzaifah: Fitnah tak akan membahayakannya. Siapa
gerangan sahabat yang mendapat kemulyaan dan jaminan seperti itu dari Nabi dan
sahabat mulia seperti Hudzaifah al-Yamani. Sahabat itu bernama Muhammad bin
Maslamah. Sang kavaleri kenamaan dari kalangan Anshar; mujahid tangguh dari
kalangan Anshar; pejuang brilian dari kalangan Anshar. Waktunya didedikasikan
untuk kepentingan dan perjuangan Islam. Dia tulus dan sungguh-sungguh dalam
berjuang dan tulus dalam niatan.
Beliau
akan terhindar dari fitnah besar yang akan menimpa persatuan dan kesatuan umat ; diberi kekebalan khusus mengenai
fitnah yang akan menimpa keharmonisan umat. Rasulullah mewantinya sejak jauh bahwa
fitnah tak kan menimbulkan bahaya padanya. Fitnah ini menyangkut masalah besar
dan penting karena mengenai persatuan dan kesatuan umat. Fitnah ini menyangkut
kepentingan yang lebih besar dari sekedar masalah individual. Dia memang telah
mendapat berbagai fitnah(ujian) dalam hidupnya berupa anak, istri, perjuangan
dan lain sebagainya, namun fitnah yang lebih besar dari semua itu berupa
persatuan dan kesatuan umat yang terancam, maka beliau terhindar dari semua
itu. Apa yang dikatakan Nabi benar-benar terjadi. Ketika terjadi fitnah pasca
pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan, umat muslim berada pada pusaran fitnah
yang hampir saja membuat persatuan dan kesatuan Islam sama sekali musnah kalau
saja Hasan bin Ali tak bisa menyatukannya pada `Aamul Jama`aah(tahun
persatuan) dimana Hasan menyerahkan tampuk kekuasaannya pada Mu`awiyah bin Abi
Sufyan demi terciptanya kemaslahatan yang lebih tinggi berupa persatuan dan
kesatuan umat.
Ketika
fitnah benar-benar terjadi, Muhammad bin Maslamah sama sekali menghindar dari
konflik internal umat Islam antara pihak Ali dan Mua`wiyah, sebagaimana sahabat
lain seperti Abdullah bin Umar, Sa`ad bin Abi Waqash, Usamah bin Zaid dan
lainnya. Fitnah besar yang menimpa kebanyakan sahabat waktu itu tak
membahayakan sama sekali pada Muhammad bin Maslamah, persis seperti yang
dikatan Nabi dan Hudzaifah. Kita tentu tak akan pernah bisa terhindar dari
fitnah, karena fitnah pada dasarnya merupakan ujian yang membuat kita lulus
menggapai kesuksesan duni akhirat. Namun, kalau diberi pilihan berdoa, maka
kita senantiasa berlindung diri dari fitnah yang sangat besar berupa centang perenangnya
persatuan dan kesatuan umat. Bukan kita kebal terhadap fitnah. Tapi merupakan
permohonan tulus agar terhindar dari fitnah besar itu. Karena ini menyangkut
kepentingan umum dan lebih luas.
.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !