Ketika sampai pada ayat: Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?(35) ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)(36).ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa?(37), Jubair bin Muth`im berkata: “Hatiku serasa terbang”. Begitulah ungkapan Jubair bin Muth`im setelah mendengar lantunan ayat suci al-Qur`an surat Thoha yang disenandungkan Rasulullah shallallahu `alaihi wassallam pada waktu shalat Maghrib. Waktu itu Jubair bin Muth`im masih kafir. Hatinya yang murni dan jernih tak kuasa mengingkari keindahan ayat-ayat al-Qur`an hingga lahir kata-kata itu. Mungkin terkesan berlebihan, tapi begitulah kenyataan yang menggambarkan kedahsyatan dan kemu`jizatan Al-Qur`an.
Al-Qur`an diturunkan dalam bahasa Arab. Orang-orang yang mendengar langsung lantunan ayat-ayat al-Qur`an langsung terpesona dan jatuh cinta. Hali ini banyak dan sering terjadi padahal usia Islam masih belia. Suatu ketika, Abu Baka As-Shiddiq radhiyallahu `anhu membaca dengan jahr(keras), tanpa disadari, ternyata banyak sekali orang yang mengerumuni di depan rumahnya. Seolah mereka tersihir oleh keindahan ayat-ayat Al-Qur`an. Hal ini membuat orang-orang kafir geram sehingga suaka politik yang diberikan ibnu al-Dughunnah diminta untuk dibatalkan.
Al-Qur`an diturunkan dalam bahasa Arab. Orang-orang yang mendengar langsung lantunan ayat-ayat al-Qur`an langsung terpesona dan jatuh cinta. Hali ini banyak dan sering terjadi padahal usia Islam masih belia. Suatu ketika, Abu Baka As-Shiddiq radhiyallahu `anhu membaca dengan jahr(keras), tanpa disadari, ternyata banyak sekali orang yang mengerumuni di depan rumahnya. Seolah mereka tersihir oleh keindahan ayat-ayat Al-Qur`an. Hal ini membuat orang-orang kafir geram sehingga suaka politik yang diberikan ibnu al-Dughunnah diminta untuk dibatalkan.
Demikian
pula Al-Walid bin Al-Mughirah salah satu pembesar Qurays yang pakar dalam sya`ir pernah berkomentar: Aku tidak pernah
mendengar kata seindah ini, aku tau betul sya`ir dan berbagai cabangnya, ini
bukanlah sya`ir, kata-kata ini sangat indah dan mempesona, sangat tinggi dan
tidak tertandingi”. Ini merupakan kesaksian dari benggolan penyair Qurays.
Di lain waktu ada juga yang mencuri-curi dengar orang yang melantunkan
al-Qur`an. Al-Qur`an seolah-olah magnet yang bisa menarik hat-hati mereka yang
tulus. Karena itu pembesar-pembesar Kafir Qurays sangat getol melarang kaum
Qurays mendengarkan al-Qur`an, karena bisa mempengaruhi mereka. Ini dijelaskan
dalam al-Qur`an: dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu
mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk
terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka".
Masih
banyak lagi kisah yang sejenis dan serupa berkaitan dengan daya tarik al-Qur`an
pada orang yang mendengarkan. Apa kiranya yang bisa menjelaskan daya tarik
al-Qur`an begitu besar, padahal hanya sebatas mendengar langsung jatuh hati?
Jawaban umum dan pasti biasanya ialah karena Al-Qur`an merupakan kalam Allah.
Al-Qur`an adalah mu`jizat yang diturunkan pada Nabi Muhammad untuk dijadikan
petunjuk bagi semua manusia, bahkan jin juga. Pertanyaan selanjutnya ialah:
Kalau mereka tertarik wajar karena ngerti bahasa Arab? Lah sekarang
orang non Arab bagaimana? Bagaimana bisa al-Qur`an menarik hati bagi orang yang
tak mengerti?
Jawabannya
ialah Al-Qur`an adalah Kitab yang multi pesona dan keindahan. Pesona dan
keindahannya tak hanya dari segi kesusastraan dan keindahan bahasa saja. Pesona
dan keindahannya mampu membuat orang-orang yang tulus dan jernih hatinya
tertarik. Pada zaman yang terkenal dengan kecanggihan teknologi saat ini, al-Qur`an tetap bisa menebarkan
pesona keindahan yang bisa membuat orang tertarik pada Islam. Pesona keindahan
yang bisa dirasakan oleh ilmuan ketika menjumpai kebenaran al-Qur`an melalui
penelitiannya; pesona keindahan yang bisa dirasakan pujangga ketika menikmati
keindahan bahasa yang dikandungnya; pesona keindahan yang bisa dirasakan para
pemimpin ketika menemukan nilai-nilai hakiki yang mampu menggerakkan nurani
pengikutnya yang letih dan tak semangat; dan ini bisa berkembang jauh meliputi
waktu dan berbagai dimensinya; mencakup kehidupan dengan berbagai aspeknya.
Maha benar Allah yang berfirman: Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka
sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?.
Wallahu a`lam bis Shawab.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !