Home » » Hatiku Terbang Bersama Al-Qur`an

Hatiku Terbang Bersama Al-Qur`an

Written By Amoe Hirata on Kamis, 24 April 2014 | 20.17


                Ketika sampai pada ayat: Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?(35) ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)(36).ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa?(37), Jubair bin Muth`im berkata: “Hatiku serasa terbang”. Begitulah ungkapan Jubair bin Muth`im setelah mendengar lantunan ayat suci al-Qur`an surat Thoha yang disenandungkan Rasulullah shallallahu `alaihi wassallam pada waktu shalat Maghrib. Waktu itu Jubair bin Muth`im masih kafir. Hatinya yang murni dan jernih tak kuasa mengingkari keindahan ayat-ayat al-Qur`an hingga lahir kata-kata itu. Mungkin terkesan berlebihan, tapi begitulah kenyataan yang menggambarkan kedahsyatan dan kemu`jizatan Al-Qur`an.
                  Al-Qur`an diturunkan dalam bahasa Arab. Orang-orang yang mendengar langsung lantunan ayat-ayat al-Qur`an langsung terpesona dan jatuh cinta. Hali ini banyak dan sering terjadi padahal usia Islam masih belia. Suatu ketika, Abu Baka As-Shiddiq radhiyallahu `anhu membaca dengan jahr(keras), tanpa disadari, ternyata banyak sekali orang yang mengerumuni di depan rumahnya. Seolah mereka tersihir oleh keindahan ayat-ayat Al-Qur`an. Hal ini membuat orang-orang kafir geram  sehingga suaka politik yang diberikan ibnu al-Dughunnah diminta untuk dibatalkan.
            Demikian pula Al-Walid bin Al-Mughirah salah satu pembesar Qurays yang pakar dalam  sya`ir pernah berkomentar: Aku tidak pernah mendengar kata seindah ini, aku tau betul sya`ir dan berbagai cabangnya, ini bukanlah sya`ir, kata-kata ini sangat indah dan mempesona, sangat tinggi dan tidak tertandingi”. Ini merupakan kesaksian dari benggolan penyair Qurays. Di lain waktu ada juga yang mencuri-curi dengar orang yang melantunkan al-Qur`an. Al-Qur`an seolah-olah magnet yang bisa menarik hat-hati mereka yang tulus. Karena itu pembesar-pembesar Kafir Qurays sangat getol melarang kaum Qurays mendengarkan al-Qur`an, karena bisa mempengaruhi mereka. Ini dijelaskan dalam al-Qur`an: dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka".
            Masih banyak lagi kisah yang sejenis dan serupa berkaitan dengan daya tarik al-Qur`an pada orang yang mendengarkan. Apa kiranya yang bisa menjelaskan daya tarik al-Qur`an begitu besar, padahal hanya sebatas mendengar langsung jatuh hati? Jawaban umum dan pasti biasanya ialah karena Al-Qur`an merupakan kalam Allah. Al-Qur`an adalah mu`jizat yang diturunkan pada Nabi Muhammad untuk dijadikan petunjuk bagi semua manusia, bahkan jin juga. Pertanyaan selanjutnya ialah: Kalau mereka tertarik wajar karena ngerti bahasa Arab? Lah sekarang orang non Arab bagaimana? Bagaimana bisa al-Qur`an menarik hati bagi orang yang tak mengerti?
            Jawabannya ialah Al-Qur`an adalah Kitab yang multi pesona dan keindahan. Pesona dan keindahannya tak hanya dari segi kesusastraan dan keindahan bahasa saja. Pesona dan keindahannya mampu membuat orang-orang yang tulus dan jernih hatinya tertarik. Pada zaman yang terkenal dengan kecanggihan teknologi  saat ini, al-Qur`an tetap bisa menebarkan pesona keindahan yang bisa membuat orang tertarik pada Islam. Pesona keindahan yang bisa dirasakan oleh ilmuan ketika menjumpai kebenaran al-Qur`an melalui penelitiannya; pesona keindahan yang bisa dirasakan pujangga ketika menikmati keindahan bahasa yang dikandungnya; pesona keindahan yang bisa dirasakan para pemimpin ketika menemukan nilai-nilai hakiki yang mampu menggerakkan nurani pengikutnya yang letih dan tak semangat; dan ini bisa berkembang jauh meliputi waktu dan berbagai dimensinya; mencakup kehidupan dengan berbagai aspeknya. Maha benar Allah yang berfirman: Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?.
Wallahu a`lam bis Shawab.



Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan