Home » » Peran Media dalam Sirah Nabawiah

Peran Media dalam Sirah Nabawiah

Written By Amoe Hirata on Kamis, 24 April 2014 | 20.03

               Media memiliki peran yang sangat signifikan dan penting bagi individu maupun sosial. Berkat media, orang mampu mempengaruhi, membentuk watak, mengusung nilai, menginterpretasikan, mewarnai, menguasai, bahkan menggiring masa. Perubahan-perubahan besar dalam sejarah tidak bisa dilepaskan dengan peran intensif dan aktif media dalam mengawal setiap kejadian dan peristiwa dinamis manusia. Karena itu tidak berlebihan jika dikatakan: kalau ingin menguasai masa, maka anda harus menguasai media. Ini sangat wajar karena media laksana sihir yang mampu membuat orang terlena tanpa sadar kalau disihir; media bagaikan anggur yang mampu memabukkan orang tanpa sadar kalau sedang mabuk; media seperti bius yang mampu membuat orang nyenyak tertidur sampai tak sadar dengkur.
            Mengingat sangat pentingnya media, Nabi mendorong umatnya agar menggunakan media untuk berdakwah karena media adalah alat untuk mencapai tujuan. Pada zaman Nabi, salah satu media yang sangat berpengaruh dan tersohor ialah media seni komunikasi. Secara spesifik media seni itu berupa sya`ir. Sya`ir pada masi itu memiliki peran yang sedemikian massif dalam mempengaruhi masa. Bangsa Arab terkenal dengan sya`irnya. Bahkan sya`ir sudah menjadi profesionalitas. Peran sya`ir begitu besar. Syair membuat orang yang pengecut menjadi berani; membuat orang yang sedih menjadi gembira; membuat orang frustasi menjadi bangkit; membuat orang yang hatinya keras menjadi lunak; membuat orang yang galau mendaji riang gembira, demikian juga sebaliknya bisa merubah yang negatif menjadi positif; yang buruk menjadi baik; dan yang hak menjadi batil.
            Pada masa Nabi, ada beberapa nama sahabat yang piawai dan kondang dalam bidang sya`ir. Diantaranya ialah: Abdullah bin Rawahah, Ka`ab bin Malik dan Hassan bin Tsabit. Diantara ketiganya yang paling menonjol ialah Hassan bin Tsabit, Sang Pujangga kondang pejuang Islam. Dia tahu bahwa potensi besarnya ialah dalam bidang kesya`iran, sehingga dia mengkontribusikan dirinya dalam ranah itu. Rasulullah pernah bersabda: Ya Allah perkuat dia dengan Jibril. Ya Allah .... bisa dibayangkan, orang yang secara khusus mempunyai keahlian dalam bidang sya`ir diperkuat oleh malaikat Jibril? Benar-benar anugerah yang tak terperi. Hassan bin Tsabit menemukan perjuangan mencari cinta Allah dan Rasulnya melalui media sya`ir. Dan terbukti, usahanya membuahkan hasil, banyak lawan yang kalang kabut menghadapinya sehingga Islam lebih dihormati dan disegani. Lisannya sangat tajam, lebih tajam dari pedang dalam menyayat hati musuhnya. Ia menjuluki dirinya sebagai singa. Dari sini bisa kita katakan betapa media merupakan salah satu faktor signifikan dalam menyukseskan dakwah Islam.
            Setelah kita tahu bahwa media sangat penting, lalu langkah apa yang akan digunakan jika dalam kondisi kelangkaan media? Sekarang yang memegang media masa besar kebanyakan – kalau tidak boleh dikatakan semua - bukan orang-orang yang memiliki visi-misi keislaman. Lebih dikuasai oleh idiologi kapitalis materialistis. Yang memandang manusia hanya dari fisiknya. Yang mempunyai orientasi: Yang penting untung maka segala cara bisa dijunjung; yang penting laba maka segala cara bisa diupaya. Meski benar begitu, kita tidak boleh frustasi, masih ada media lain yang bisa digunakan seperti lisan dan tulis. Sambil tetap berjuang dengan tulisan dan lisan kita tetap mengupayakan penguasaan-penguasaan terhadap media. Bila tidak, jangan menyesal kalau ternyata perjuangkan bisa gampang diruntuhkan dan digagalkan.
            Siapakah yang mampu meneladani Hassan bin Tsabit? Tau potensi diri, berjuang dengan media yang dikuasainya, sehingga mampu berkontribusi besar terhadap perjuangan Islam. Perjuangannya dalam bidang kepujanggaan. Pujangga yang tak sekedar berkata-kata indah; pujangga yang memiliki cita rasa seni yang begitu tinggi; pujangga yang disamping puitis juga mempunyai keberanian perang di medan jihad. Melalui sastra dia mampu menemukan perjuangan cintanya menuju Ridha-Nya. Bahkan Jibril turut menguatkannya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan