Home » » Gema Cinta Anjani

Gema Cinta Anjani

Written By Amoe Hirata on Selasa, 29 April 2014 | 07.31


25 September 2012 pukul 9:41

Debur ombak kehidupan menerpa deras jiwaku............
Terpelanting jauh aku menunggu...........
Terkapar sendiri aku menanti...........
Cinta yang pernah terjalin..........
Hingga tiga kali terulang.............
yang ku dapat hanyalah bayang –bayang........
Menyosok hantu seram.....
Bergentayang merasuki jiwaku..........
 jiwa ini sudah sedemikian penat............
Tak lagi kuat......
Tak mampu lagi menampung..........
Luapan kesedihan yang makin menggelembung.....

                Demikian tulis Anjani dalam sesobek kertas yang berlumur air mata. Ia tak kuasa menahan kesedihan yang sedemikian memekatkan jiwanya; kemarahan yang menggelayuti hatinya; kehampaan yang menerpa kalbunya. Berulang-ulang Ia dibohongi oleh tiga orang laki-laki. Ketiganya memang bertampang Sholeh, baik, alim dan santun, namun dibalik tampang yang memikat itu sungguh tersimpan hati serigala, karena tak segan memangsa, menipu mangsanya.
                Senja itu, Anjani terlihat putus asa dan kehilangan harapan. Ia duduk termangu seorang diri. Meratapi nasib yang tak memihak dirinya. Ia merasa sudah membangun istana cinta. Namun, cinta yang ia bangun ternyata hancur seketika oleh penghianatan kekasihnya.
                Di sela-sela kesedihan yang menerpanya, Ia secara tak sengaja melihat dari kejauhan seorang pincang yang sedang khusyuk mencari rumput bersama anaknya. Ia terlihat telaten, sabar, dan ulet meski pincang. Orang pincang itu terlihat sumringah, air mukanya menggambarkan lukisan optimisme yang menawan pandang.
                     Ketika merasa dilihat dari kejauhan, akhirnya orang pincang itu mendatangi Anjani sembari bertanya: “ Dik, Kamu sedang apa kok terlihat sedih? Apa ada yang bisa saya bantu?” Anjanipun menceritakan semua yang sedang Ia alami. Setelah mendengar secara saksama, orang pincang itu melantun puisi:

Bila kau pandang cinta
Hanya fisik belaka
Berarti kau  salah sangka

Bila kau rasa cinta
Hanya tampang belaka
Berarti kau salah kira

Jangan pernah kau batas cinta
Dengan batas pandangmu
Karna kau kan tertipu

                Mendengar lantunan puisi orang pincang tadi membuat Anjani bangkit. Gema cinta yang ada dalam relung hatinya seakan kembali menggema. Bahwa cinta yang ia pandang selama ini hanyalah cinta palsu. Selama ini ia tertipu oleh penampilan. Terpesona oleh tampang. Bila ia ingin meraih takdir cinta sejatinya Ia harus segera membongkar batas-batas yang sedang mengurung dirinya. Ia harus membebaskan diri dari belenggu cinta yang salah dipahami. 


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2011. Amoe Hirata - All Rights Reserved
Maskolis' Creation Published by Mahmud Budi Setiawan